Selasa 01 Oct 2019 06:08 WIB

Calonkan Diri Jadi Exco PSSI, Ini Program Unggulan ABDI

FIFA Club Licensing dinilai jadi pintu semua masalah sepak bola di Indonesia.

PSSI
Foto: Antara
PSSI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Nine Sport Inc Arif Putra Wicaksono dan CEO Bandung Premier League Doni Setiabudi baru-baru ini menyerahkan berkas bakal calon Komite Eksekutif (Executive Committee/Exco) PSSI 2019-2023 di Jakarta. Keduanya tergabung sebagai ABDI untuk PSSI 2.0.

"Tujuan kami berdua di sini sama-sama ingin memajukan sepak bola Indonesia. Kami merasa mempunyai pengalaman yang berada di bawah koridor PSSI selama ini, jadi kami merasa ide-ide dan pengalaman kami bisa membawa PSSI lebih baik lagi," kata Arif kepada wartawan, Senin (30/9).

ABDI merasa memiliki kepantasan untuk mencalonkan diri dengan bermodalkan pengalaman mengelola sepak bola secara modern sesuai dengan koridor FIFA dan PSSI seperti yang tertulis dalam Statuta PSSI 2019. Pengalaman mengelola sepak bola tersebut meliputi pertandingan, training camp, workshop/transfer knowledge, pengembangan pemain muda, sponsorship, broadcast rights, dan event bersama berbagai anggota PSSI.

ABDI meyakini bahwa pengalaman dan program yang dimiliki akan memberikan tambahan kekuatan bagi sepak bola Indonesia yang sedang dalam proses berkembang.

"Proses ini kami lalui semata hanya untuk membangun sepak bola Indonesia untuk lebih baik lagi, karena kami yakin sepak bola lebih dari sekedar olahraga, sepak bola adalah sebuah kendaraan untuk menciptakan bangsa yang lebih berkarakter," ujarnya.

Ditanya soal program unggulan, ABDI menyatakan salah satu yang ingin dicapainya adalah FIFA Club Licensing. "Sebenarnya ini produk FIFA sejak lama, tapi sampai saat ini belum diaplikasikan secara benar di Indonesia," kata Arif.

Menurut Arif, terkait program ini FIFA memberikan kelonggaran kepada negara-negara dunia ketiga untuk beradaptasi dengan aturan tersebut. "Menurut saya itu menjadi pintu dari semua masalah (sepak bola di Indonesia-red). Kita harus fokus untuk mengupayakan agar standardisasi tersebut sampai. Kita juga punya pendanaan untuk itu yang sifatnya mandiri," kata Arif.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement