REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Susy Susanti menjadikan pemulihan kondisi fisik para atlet di Prancis Terbuka, 22-27 Oktober 2019 mendatang, sebagai salah satu poin penting. Meski menyisakan tiga pekan jelang turnamen, Susy berpendapat para atlet hanya memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan persiapan.
Hal itu, lanjut Susy, menjadi salah satu rintangan Indonesia untuk meraih gelar di kejuaraan Super 750 tersebut.
"Sebenarnya jadwal masih terbilang padat. Ini jadi salah satu kendala dengan persaingan yang ketat. Wakil Indonesia harus bisa lebih mengatur waktu pertandingan dan pemulihan secara maksimal," kata Susy saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (2/10).
Susy pun tetap menaruh target juara di Prancis. Meski sadar persaingan ketat, ia masih menaruh harapan pada sektor ganda putra untuk berbicara banyak pada Prancis Terbuka. Meski demikian, ia berharap ganda putri dapat meningkatkan catatan dari turnamen sebelumnya.
Di sektor ganda putri, Greysia Polii/Apriyani menjadi satu-satunya harapan. Sementara di tunggal putri, ada Gregoria Mariska dan Fitriani. Susy mengatakan, wakil putri sedang difokuskan pada kejuaraan lain.