REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Susy Susanti menilai kemenangan ganda putri Indonesia, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto, menjadi modal penting. Ini bisa memicu kemajuan bulu tangkis nasional di sektor putri.
Susy mengatakan, Fadia/Ribka baru dipasangkan selama tiga bulan dan naik ke level senior. Ia mengapresiasi kerja keras ganda itu meski pengalamannya tampil di kompetisi internasional masih minim.
Ganda putri Indonesia Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto menjadi satu-satunya wakil tuan rumah yang membawa pulang gelar. Pasangan dari PB Djarum yang baru dipasangkan tiga bulan yang lalu itu berhasil menyabet titel pertamanya.
Fadia/Ribka memastikan juara setelah di babak final mampu mengandaskan seniornya yang juga unggulan keempat, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta dalam waktu 37 menit.
Sementara sektor lainnya didominasi oleh wakil China yang menyapu bersih empat kategori sekaligus menobatkan diri sebagai juara umum Indonesia Masters 2019 di Malang, Jawa Timur, Ahad (6/10) lalu.
"Ke depannya (diharapkan) mereka bisa lebih yakin dan lebih matang agar siap untuk regenerasi dan menggantikan kakak-kakaknya," kata Susy saat dihubungi Republika.co.id, Senin (7/10).
Di satu sisi, Susy mengakui hasil yang diraih wakil Merah-Putih di Indonesia Masters 2019 menurun. Ia menyampaikan, hasil yang diraih Indonesia lebih sedikit dari tahun lalu sebanyak dua gelar. "Tapi sayang sekali, kami harus puas dengan satu gelar juara," jelasnya.