REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pemain Chelsea era 1990-an, Dennis Wise menyatakan, anak-anak Indonesia memiliki kesempatan untuk berkarier di Inggris dan membela klub Liga Primer. Namun, untuk mencapai itu tak akan terjadi dengan proses yang singkat.
Dennis Wise bersama Des Walker, mantan pemain Nottingham Forest, dipercaya PSSI sebagai pelatih 24 pemain sepak bola Indonesia U-16 dan U-18 dalam program Garuda Select di Inggris dan Italia, Oktober hingga Maret 2020 mendatang.
"Tidak mungkin dalam waktu dekat (tampil di Liga Primer), dengan proses yang singkat hal itu tak akan terjadi. Mereka masih 16 tahun dan prosesnya masih panjang," kata Wise saat ditemui di Kedutaan Besar Britania Raya, Selasa (8/10).
Selama lima bulan memberi pelatihan pada skuat Garuda Muda, Wise berpesan agar para peserta Garuda Select terus berjuang. Sebab, 24 nama tersebut merupakan hasil seleksi ketat dari total 23 ribu pemain muda di Indonesia.
Saat kembali ke Indonesia, kata Wise, para pemain harus fokus mengadaptasi pengalaman di Eropa kepada sepak bola Indonesia. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan sebagai proses menjadi pemain kelas dunia.
"Nikmati proses yang memakan waktu, tampil di pertandingan internasional. Waktu masih panjang, lima atau enam tahun lagi baru mereka bisa (tampil di Liga Primer)," jelasnya.
Wise yang sempat satu skuat dengan John Terry dan Roberto Di Matteo ini pun mengakui, sudah melihat beberapa pemain muda Indonesia dengan minat berkarier di Inggris. Ia menegaskan kepada siapa pun yang ingin mewujudkan mimpinya di sepak bola Inggris, untuk melewati tahap demi tahap.
Wise menilai, aspek emosional pemain muda menjadi salah satu penentu masa depan seorang pesepak bola. Dikenal sebagai pemain temperamental, Wise mengakui dirinya sempat terlibat cekcok di lapangan. Ia ingat rasanya menjatuhkan gelandang Manchester United, Nicky Butt hingga terjengkang dan berbenturan dengan Patrick Vieira, gelandang Arsenal.
Kendati demikian, Wise berpendapat bahwa emosi seorang pemain dapat berdampak positif atau negatif, tergantung sang pemain mengaturnya di atas lapangan. "Saya akan memfokuskan pendekatan mental seperti saya. Bagaimana mengatur waktu untuk bermain agresif dan kapan waktunya untuk tampil taktis," jelasnya.