Selasa 08 Oct 2019 22:03 WIB

Persib: Kami Kalah Terhormat dari Madura United

Kekalahan Persib Bandung dari Madura United terlihat adanya faktor nonteknis.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- Persib Bandung harus menelan pil pahit saat bertandang ke markas Madura United di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Sabtu (5/10/2019). Pasalnya dalam laga pekan ke-22 Liga 1 2019 Persib terpaksa menyerah dengan skor akhir 1-2 dari Laskar Sapeh Kerrab.

Melihat hasil tersebut, pelatih Persib, Robert Alberts, enggan berkomentar banyak. Pelatih asal Belanda itu hanya menilai anak asuhnya telah berusaha mendapatkan poin di laga tersebut meski takdir berkata lain.

"Saya tidak bisa untuk mengatakan apapun lagi selain pemain sudah berusaha kapi belum bermain dengan kemampuan terbaiknya," ungkap Robert.

Sementara itu, Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir justru buka suara terkait penilainnya mengenai 90 menit jalannya pertandingan.

Kapten bernomor punggung 22 itu rupanya dibuat kecewa berat dengan kepemimpinan wasit yang menimpin jalannya laga, yakni Faulur Rosy. Pasalnya kekalahan Maung Bandung dalam laga tersebut rupanya diwarnai sederet keputusan kontroversial dari wasit Faulur Rosy.

Kekalahan Maung Bandung begitu terlihat adanya faktor pengaruh nonteknis. Salah satu keputusan kontrobersial yang paling disorot adalah keputusan wasit berlisensi FIFA itu memberikan hadiah penalti untuk Laskar Sapeh Kerrab. Padahal dari tayangan ulang, sama sekali tidak terjadi pelanggaran apalagi kontak antara pemain belakang Persib, Achmad Jufriyanto dengan pemain depan Madura United.

AYO BACA : Persib Ambil Pelajaran Usai 'Diperdaya' Madura United

"Kita sudah bermain baik. Kita kalah dengan terhormat. Terus terang saya kecewa dengan kepemimpinan wasit, terlalu banyak keputusan yang merugikan kita. Untuk apa kita latihan setiap hari, pagi, sore, main bola seperti ini. Mau kemana arah sepak bola kita kalau seperti ini?" kesal Supardi.

Bukan hanya itu, kapten yang karib disapa Bang Pardi itu juga menuturkan, banyak dari keputusan wasit Faulur Rosy yang membuat bingung para penggawa Maung Bandung. Salah satunya, sikap wasit kepada para pemain Persib saat berusaha merebut bola dari kaki lawan.

Sepanjang laga, wasit bersikap agresif dan cenderung menganggap upaya pemain Persib dalam merebut bola merupakan sebuah pelanggaran. Meski sedianya kontak yang terjadi sangat minimal bahkan tak nampak ada bentuk pelanggaran. 

"Sesuatu yang lucu saya pikir. Kita tidak boleh merebut bola, merebut bola seperti apa? Sentuh dikit jatuh, fault, sepak bola harusnya seperti apa? Maunya seperti apa? Kita bingung main bolanya," lanjut Supardi.

Di sisi lain mengamati sejarah pertemuan Persib dengan Madura United, masalah nonteknis hampir serupa sebelumnya pula terjadi pada musim 2017. Bedanya, kala itu dua gol clear Persib dianulir karena dianggap offside.

Praktis untuk menghindari peristiwa serupa, Supardi mengatakan, sedianya pemain Persib sudah mencoba untuk mengantisipasi hal tersebut. Bahkan banyak yang mewanti-wanti Persib dengan potensi terjadinya hal non teknis itu. Namun apa daya, hal nonteknis masih menurut Supardi merupakan hal di luar kuasa para pemain dan tim.

"Nonteknis sudah kita antisipasi. Dari manajer juga sudah kasih tahu, hati-hati dan ini terjadi hari ini. Tapi itu di luar kuasa kita, kita cuma bisa kerja keras dan ikhtiar. Itu di kuar kuasa kita," ujar Supardi.

AYO BACA : Abdul Aziz: Persib Frustasi Saat Berduel Kontra Madura United

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement