Rabu 09 Oct 2019 17:37 WIB

Perangkat Pertandingan Madura United Vs Persib Diinterogasi

Pihak yang dirugikan dalam hal ini Persib diminta segera membuat laporan ke satgas.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Endro Yuwanto
Pemain Madura United (MU) Markho Sandi (kiri) berusaha melewati gelandang Persib Bandung Esteban Vizcarra pertandingan Liga 1 di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Madura, Sabtu (5/10).
Foto: ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Pemain Madura United (MU) Markho Sandi (kiri) berusaha melewati gelandang Persib Bandung Esteban Vizcarra pertandingan Liga 1 di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Madura, Sabtu (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Satgas Antimafia Bola wilayah Jawa Timur terus menelusuri dugaan kecurangan laga lanjutan Liga 1 2019 antara Madura United Vs Persib Bandung pada Sabtu (5/10). Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bangkalan itu berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tuan rumah Madura United.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, Satgas Antimafia Bola baru saja melakukan pemeriksaan terhadap perangkat pertandingan yang menggelar laga tersebut. Meski demikian, Barung enggan mengungkapkan hasil pemeriksaan. Apalagi pemeriksaan baru dilakukan lewat wawancara saja.

Baca Juga

"Perangkat pertandingan kami mintai keterangan yang sifatnya baru interogasi saja. Masih dalam tahap wawancara lisan. Kami harapkan ada laporan resmi ya," ujar Barung di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (9/10).

Meski polisi sudah melakukan penyelidikan terkait dugaan kecurangan tersebut, Barung tetap meminta pihak yang dirugikan dalam hal ini Persib segera membuat laporan. Barung pun menyatakan akan merampungkan kasus ini hingga tuntas.

"Tapi kami harapkan bagi pihak yang merasa dirugikan menyangkut pengaturan skor, suap, dan sebagainya untuk dilaporkan kepada kami walaupun kami sudah melakukan penyelidikan," kata Barung.

Kasatgas Antimafia Bola wilayah Jatim, Kombes Pol Gideon Arif Setyawan mengatakan, pihaknya sudah bertolak ke Madura untuh pendalaman dugaan kecurangan tersebut. Tindakan jemput bola ini bertujuan untuk menggali informasi lebih dalam untuk membuktikan ada atau tidaknya kecurangan dalam pertandingan tersebut.

"Sifatnya belum memanggil, tapi lebih ke kami yang datang ke sumber informasi. Kami juga melakukan penyelidikan dari saksi suporter kedua belah pihak dan konfirmasi dengan penyelenggara atau perangkat pertandingan," jelas Gideon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement