Kamis 10 Oct 2019 17:47 WIB

Herry IP: Insiden Wiranto tak Pengaruhi Program Bulu Tangkis

Herry menyampaikan rasa prihatin atas kejadian penusukan yang menimpa Wiranto.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Menko Polhukam Wiranto (tengah) memberi keterangan pers usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, sebelum ditusuk pasangan suami istri Syahril dan Fitri Andriana, sesaat turun dari mobil dan akan menuju helipad, di Menes, Banten, Kamis (10/10/2019).
Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Menko Polhukam Wiranto (tengah) memberi keterangan pers usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, sebelum ditusuk pasangan suami istri Syahril dan Fitri Andriana, sesaat turun dari mobil dan akan menuju helipad, di Menes, Banten, Kamis (10/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih bulu tangkis ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi menyatakan, insiden penusukan yang menimpa Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Jenderal TNI (Purn) Wiranto tak akan mempengaruhi program bulu tangkis yang sudah berjalan.

Herry menyampaikan rasa prihatin atas kejadian terhadap Wiranto yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI.

"Kejadian yang menimpa Pak Wiranto tidak akan mempengaruhi program bulu tangkis," kata Herry saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (10/10). "Semoga beliau lekas pulih."

Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto dikabarkan mendapatkan serangan dari seseorang saat menghadiri sebuah acara di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10). Wiranto diduga diserang dengan senjata tajam.

Kejadian itu tampak terjadi di sebuah acara, kedatangan Wiranto tampak telah disambut oleh warga. Sejumlah ibu-ibu, bahkan sudah bersiap mengabadikan kedatangan Wiranto lewat ponsel pintar.

Namun, saat Wiranto turun dari mobil, serangan terjadi. Ibu-ibu tampak berteriak histeris dan langsung mengerubungi Wiranto. Sementara dalam video tersebut tidak tampak jelas siapa pelaku penyerangan dan bagaimana penyerangan terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement