REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung tidak mendapat rekomendasi untuk pertandingan kandang bulan Oktober. Persib terpaksa menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar untuk menjamu Persebaya dan belum menemukan stadion untuk menjamu Persija.
Jika sesuai jadwal, Persib harusnya menjamu Persija di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (30/10). Namun laga berdekatan dengan pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Bandung pada Sabtu (26/10).
"Persib sebenarnya sudah ajukan, alasannya karena Pilkades Kabupaten, dari surat rekomendasi Polda kan ada, tidak bisa jamu Persija di tanggal itu," kata Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahyono saat dihubungi, Selasa (15/10).
Di sisi lain, PT Liga Indonesia Baru sebagai operator pun sudah memastikan tidak ada lagi laga yang bisa ditunda. Sehingga Persib harus tetap menggelar laga sesuai jadwal yang ditetapkan. Untuk itu, Persib tetap mengusahakan untuk menggunakan Stadion Si Jalak Harupat. Jika dipastikan tidak memungkinkan, Persib Baru mencari alternatif lain.
"Untuk itu kita harus cari alternatif venue, yang pasti kita masih berusaha untuk bisa main di Bandung, atau kalau ga bisa, kita cari alternatif yang menguntungkan kita," tegas Teddy.
Salah satu alternatif adalah Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Selain akses untuk kedua tim ke Surabaya mudah, Surabaya pun dinilai menjadi tempat yang menguntungkan Persib.
"Ya buat kita lebih baik supaya lebih menguntungkan buat kita. Tapi opsi pertama tetap Jalak," katanya.
Selain itu, Persib juga bisa saja menggunakan Stadion Pakansari, Bogor. Karena Bogor masih berada di bawah payung hukum Polda Jawa Barat. "Misal di Pakansari, itu di bawah Polda Jabar, jadi kita kalau ga bisa di bandung paling tidak di Bogor," katanya.