REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pelatih PSM Darije Kalezik mengaku dirinya tidak merasa mendapatkan tekanan dari suporter. Namun sebaliknya justru panasnya cuaca di Makassar yang membuatnya merasa kesulitan.
Pelatih Darije Kalezic mengatakan itu menanggapi soal potensi tekanan suporter atas dirinya pada laga kontra Arema di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging Makassar pada Rabu (16/10), setelah menderita tiga kekalahan beruntun pada laga tandang sebelumnya.
"Enam hari terakhir saya di Belanda untuk mengunjungi keluarga saya sekaligus mendapatkan penanganan medis. Di Belanda cuacanya 11 derajat, dan saat saya kembali ke Makassar temperatur menjadi 32 derajat. Jadi Satu-satunya pressure (tekanan) yakni dari faktor cuaca dari 11 ke 32 derajat," katanya
Pelatih berusia 49 tahun ini mengakui jika belum bisa beradaptasi dengan cuaca di Makassar. Terkait performa tim yang seperti belakangan ini, dirinya mengaku banyak alasan yang mempengaruhi hasil tersebut.
Termasuk pula ketika harus kalah satu laga kandang yang membuat PSM Makassar harus kehilangan tiga poin kandang. Sebaliknya hasil seri saat main di luar kandang juga hanya mampu membayar atau sebagai konpensasi kehilangan poin di hadapan publik sendiri ketika dikalahkan PSIS Semarang dengan skor 0-1 beberapa waktu lalu.
"Banyak sekali dalam pertandingan di mana pemain kelihatan sudah berusaha secara maksimal tapi belum cukup. Jadi ada faktor lain yang mempengaruhi hasil pertandingan," ujarnya.
"Jadi tiga kekalahan beruntun di luar kandang itu bukan cuma soal mental dan fisik,namun banyak faktor lainnya yang mempengaruhi.Empat laga away, kita hanya menyelesaikan dengan 10 pemain (dapat kartu merah)," katanya.