Rabu 16 Oct 2019 02:11 WIB

FIFA: Perlu Cara Lebih Kuat Perangi Rasisme di Sepak Bola

Presiden FIFA mengomentari kasus rasisme dalam pertandingan Bulgaria vs Inggris.

Gianni Infantino.
Foto: EPA-EFE/YURI KOCHETKOV
Gianni Infantino.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan perlu cara baru yang lebih kuat dan efektif untuk memberantas rasisme dalam sepak bola. Infantino mengatakan, organisasi sepak bola di setiap negara harus mulai memberlakukan sanksi tegas, berupa larangan masuk ke stadion untuk seumur hidup bagi pelaku tidak rasisme di sepak bola.

"Sering kali kita mengatakan tidak ada tempat untuk rasisme dalam sepak bola. Namun, tetap saja kita masih menghadapi tantangan untuk mengatasi masalah ini dalam olahraga kita," ujarnya seperti dikutip dari Mirror.

Baca Juga

Hal tersebut disampaikan Infantino menanggapi kasus dugaan rasisme dari pendukung timnas Bulgaria, kepada para pemain timnas Inggris, saat kedua tim bertemu di pertandingan kualifikasi Piala Eropa, Selasa (15/10) dini hari kemarin.

Infantino mengatakan, dibutuhkan dukungan dari otorutas publik untuk melawan tindak rasisme dalam sepak bola. Ia melanjutkan, dirinya dan UEFA pernah membuat peraturan keras terkait tindak rasisme dalam sepak bola. Namun ternyata hal tersebut belum bisa mencegah hal tersebut terjadi kembali.

"Kita tidak bisa membayangkan bahwa begitu lama kemudian kita lagi harus memikirkan bagaimana memerangi penyakit menjengkelkan ini yang tampaknya semakin memburuk di beberapa belahan dunia," ujarnya.

"Saya meminta semua organisasi sepak bola di setiap negara untuk bergabung dengan kami dan berpikir bersama tentang cara baru, lebih kuat dan lebih efektif untuk memberantas rasisme dalam sepak bola," katanya.

"Sebagai titik awal, saya menyarankan agar semua penyelenggara kompetisi memberlakukan peraturan yang membayangkan larangan hidup dari stadion bagi mereka yang dinyatakan bersalah karena perilaku rasis pada pertandingan sepak bola. FIFA kemudian dapat memberlakukan larangan tersebut di tingkat dunia," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement