REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya M Afghani menegaskan, pihaknya sudah sangat siap menggelar laga persahabatan timnas Indonesia U-19 vs China U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Kamis (17/10). Afghani mengatakan, pihaknya bersama PSSI Jawa Timur dan jajaran kepolisian telah melakukan koordinasi untuk mempersiapkan pertandingan tersebut.
“Pada dasarnya, pertandingan tersebut sudah siap dilaksanakan. Misalnya, kondisi lapangan terutama rumput, kemudian sarana dan prasarananya, mulai ruang ganti, genset, sudah kita persiapkan dengan baik,” kata Afghani di Surabaya, Rabu (16/10).
Afghani mengatakan, pertandingan tersebut tak sekadar menguji kekuatan tim Garuda Muda, melainkan juga sebagai tolok ukur kesiapan Stadion Gelora Bung Tomo dalam proses bidding tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Afghani berharap, masyarakat Surabaya khususnya, dapat memenuhi stadion untuk menyaksikan pertandingan tersebut. Namun, ia mewanti-wanti, agar penonton yang hadir di stadion mengikuti ketentuan yang ada. Di antaranya dengan tidak menyalakan flare atau kembang api.
"Karena khawatirnya, akan berdampak pada proses bidding tuan rumah Piala Dunia U-20. Bisa jadi dianggap pelangggaran, kalau ada penonton yang menyalakan flare saat pertandingan,” ujar Afghani.
Demi mengatisipasi adanya penonton yang membawa flare, kata Afghani, para petugas keamanan gabungan akan melakukan pemeriksaan secara berlapis. Selain itu, ia juga mengimbau para penonton agar menjaga ketertiban, sehingga pertandingan bisa berlangsung dengan aman dan lancar.
“Event ini membanggakan bagi Surabaya. Dengan adanya pertandingan persahabatan ini, nantinya bisa memberi nilai positif agar Surabaya bisa menjadi tuan rumah event-event internasional lainnya,” kata dia.
Pengurus PSSI Jawa Timur Hasdiansyah mengatakan, pertandingan persahabatan melawan China U-19 merupakan laga uji coba PSSI bermain di level yang lebih tinggi. Setelah dari Surabaya, timnas U-19 akan melawat ke Denpasar untuk kembali melakukan pertandingan uji coba dengan tim yang sama.
Dipilihnya Surabaya sebagai tuan rumah dalam laga persahabatan tersebut untuk mengetahui sejauh mana kesiapan venue untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. “Harus maksimal (persiapannya), terutama venue, kelengkapan single seat dan number seat, kemudian pengamanan pagar keliling stadion. Semuanya harus memenuhi standar FIFA,” kata dia.
Mengenai flare, pria yang akrab disapa Dadik ini mengatakan, larangan menyalakan kembang api tersebut sudah menjadi aturan FIFA. Sebab laga persahabatan tersebut bisa mempengaruhi proses bidding kota Surabaya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Maka, ia mengharapkan, agar para penonton yang menyaksikan pertandingan agar menjaga ketertiban dan keamanan.
“Penonton jangan sampai rusuh. Jaga ketertiban dan keamanan, karena laga ini juga sebagai persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20,” ujarnya.