REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Formula One (F1) dari tim Mercedes, Lewis Hamilton tidak mau terburu-buru menggenggam juara dunia F1 musim 2019. Hamilton mengaku fokus untuk meraih kemenangan di empat balapan tersisa pada musim ini.
Hamilton punya kesempatan untuk mendapatkan gelar juara dunia saat GP Meksiko yang akan digelar pada 27 Oktober mendatang. Saat ini, Hamilton unggul 64 poin dari rekan satu timnya yang ada di posisi kedua, Valtteri Bottas.
Hamilton tetap mengantisipasi pertarungan yang panjang. Bottas menjadi rival terdekat satu-satunya dalam perebutan gelar musim ini. Dua pembalap Ferrari, Charles Leclerc dan Sebastian Vettel tak mampu melakukan perlawanan sepanjang musim ini.
"Saya pikir bagi saya tidak pernah ada kasus selalu ingin terburu-buru," kata Hamilton, dilansir dari Crash, Kamis (17/10).
Hamilton memuji kinerja Bottas sepanjang musim ini. Hamilton memprediksi Bottas akan melakukan pekerjaan sangat solid untuk beberapa balapan berikutnya. Itu sebabnya, Hamilton mengatakan tak ingin terburu-buru menggenggam gelar juara dunia 2019.
Dia juga memandang balapan di Meksiko selalu membawa kesulitan. Dalam beberapa tahun terakhir, Hamilton mengklaim selalu menemui masalah meskipun berhasil mengatasinya. Ferrari, menurut dia, akan memberikan perlawanan sengit di sana.
"Saya berharap untuk akhir pekan yang lebih baik, tetapi saya pikir akan sangat sulit untuk mengalahkan Ferraris dengan jalan lurus yang panjang itu," ujarnya.
Hamilton hampir menyerah jika harus bersaing dengan Ferrari di lintasan lurus. Ditambah dengan McLarens dan Red Bulls yang juga memiliki keunggulan di jalur lurus. Hamilton melakukan antisipasi tekanan dari tim-tim lain di Meksiko. Valtteri Bottas menolak menyerah meraih gelar musim ini meski tertinggal 64 poin dari Hamilton. Podium tertinggi di Jepang merupakan gelar ketiganya musim ini.
Bottas mengakhiri penantian lima bulan untuk mengklaim kemenangan ketiganya musim lalu di Jepang dan menolak untuk menyerah pada harapan gelarnya. "Saya tidak akan menyerah pada apa pun selama ada peluang teoretis sehingga tidak ada gunanya," kata Bottas.
Pembalap Finlandia itu mempercayai segala sesuatu bisa terjadi meskipun dia juga membutuhkan keberuntungan membalikkan keadaan. Dia menilai membiarkan Hamilton jauh di atasnya merupakan kesalahan dirinya sendiri. "Tetapi di sinilah kita sekarang dan sekarang ambil saja balapan demi balapan dan lihat bagaimana kelanjutannya," katanya.