LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Kerusuhan suporter pecah dalam lanjutan Liga 1 Putri 2019 kontra Persija Jakarta Putri di Stadion Maguwoharjo, Sleman, beberapa waktu lalu. Pelatih Persib Putri, Iwan Bastian, mengakui anak asuhnya sempat panik saat terjadi kericuhan tersebut,
Duel tersebut sejatinya berlangsung menarik. Namun, di tengah jalannya pertandingan, terjadi aksi kurang terpuji dari oknum suporter. Oknum Jakmania yang menempati tribun sisi utara, bentrok dengan oknum Bobotoh yang menempati tribun selatan. Laga yang berlangsung di markas suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud, Rabu (9/10/2019) tersebut pun dicoreng aksi ricuh suporter.
AYO BACA : Kiprah Positif, Persib Putri Masih Dievaluasi
Bentrok bahkan sudah terjadi sejak laga babak pertama belum genap sepuluh menit. Adanya nyanyian dan teriakan rasis membuat wasit sempat menghentikan laga.
''Ribut (antarsuporter) kemarin, ada pengaruh saya akui, apalagi ini untuk ke perempuan ya,'' tutur Iwan saat ditemui di Lapangan Lodaya, Bandung, belum lama ini.
''Kemarin juga ada Viking sama The Jak ribut di tribun, mereka (pemain) bicara 'coach gimana ini ada ribut','' katanya. ''Saya bilang,'sudah kamu jangan pikirin. Main aja, jangan takut'.''
AYO BACA : Persib Putri Kantongi Kekuatan di Grup A
Bentrokan sempat kembali berlanjut di pertengahan babak kedua. Beruntung bentrokan berhasil mereda. Setelah berdiskusi dengan kedua kapten, wasit pun kembali melanjutkan pertandingan.
Meski begitu, pelatih yang karib disapa Ibas itu mengaku tak tahu apa penyebab pasti yang menyulut bentrokan tersebut. Ibas mengaku, lantaran perempuan, anak asuhnya sempat merasa takut untuk melanjutkan pertandingan.
"Maklum takut, karena kan yang main perempuan, kaget. Kalau cowok kan biasanya, udah gak aneh, cuek. Kalau perempuan serba takut," ujarnya.
AYO BACA : Persib Putri Minta Penjadwalan Ulang Liga 1 2019