REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) akhirnya memutuskan menunda partai el Clasico antara Barcelona kontra Real Madrid. Semula laga dijadwalkan digelar di Stadion Camp Nou, Barcelona pada Sabtu (26/10).  Langkah ini diambil Komite Kompetisi RFEF lantaran kekhawatiran terkait faktor keamanan menyusul serangkaian aksi unjuk rasa yang terjadi di Barcelona dalam beberapa hari terakhir.

RFEF pun meminta pihak Barcelona dan Real Madrid untuk menentukan jadwal pengganti dari laga el Classico tersebut. Kesepakatan antara kedua klub ini diharapkan sudah bisa disampaikan ke Komite Kompetisi RFEF pada Senin (21/10) waktu setempat.

"Apabila kedua tim tidak bisa menemukan kata sepakat terkait hari dan lokasi pengganti laga tersebut, maka RFEF akan menentukan sendiri jadwal pengganti untuk laga tersebut," tulis keterangan resmi RFEF, Jumat (18/10) WIB.

Sebelumnya, Pengadilan Spanyol menjatuhkan vonis penjara kepada sembilan tokoh politik Prokemerdekaan Katalunya. Sembilan tokoh politik Katalan itu dianggap bersalah lantaran menggulirkan dan menjadi inisiator proses referendum kemerdekaan Katalunya pada 2017 silam.

Namun, putusan pengadilan tersebut memicu gelombang unjuk rasa di Barcelona, Ibu Kota Katalunya, dalam lima hari terakhir. Bahkan, rencananya protes unjuk rasa besar-besaran akan dilakukan pada Sabtu (26/10) atau bertepatan dengan laga el Clasico.

Atas kondisi ini, otoritas Liga Spanyol sempat meminta kepada RFEF untuk memindahkan laga el Clasico edisi perdana pada musim ini tersebut dari Stadion Camp Nou ke kandang Real Madrid, Stadion Santiago Bernabeu. Otoritas Liga Spanyol beralasan, tidak bisa menjamin keamanan para pemain apabila laga pada jornada ke-10 La Liga itu tetap digelar di Stadion Camp Nou.

Ikuti Whatsapp Channel Republika