Selasa 22 Oct 2019 15:54 WIB

JPW Sayangkan Kericuhan Saat Laga PSIM VS Persis Solo

Kemba mendorong agar pihak kepolisian melakukan evaluasi secara menyeluruh.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Endro Yuwanto
Polisi mengamati mobil dinas yang dirusak massa di halaman Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Senin (21/10/2019).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Polisi mengamati mobil dinas yang dirusak massa di halaman Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Senin (21/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jogja Police Watch (JPW) menyayangkan kericuhan yang terjadi di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (21/10) kemarin. Kepala Divisi Humas JPW, Baharuddin Kamba mengecam keras kericuhan oleh oknum suporter saat pertandingan PSIM Yogyakarta kontra Persis Solo tersebut.

Kamba mengatakan, kasus tersebut harus diusut tuntas secara adil, profesional, dan transparan. Walaupun pelakunya masih di bawah umur, tetap harus diproses hukum. 

"Jangan ada yang ditutup-tutupi agar memberikan efek jera bagi para pelaku pengerusakan," kata Kamba dalam keterangan resminya, Selasa (22/10).

Kemba pun mendorong agar pihak kepolisian melakukan evaluasi secara menyeluruh. Termasuk izin saat pertandingan yang berada dalam wilayah hukum Polda DIY. "Hal ini agar peristiwa serupa tidak terulang kembali," jelasnya.

Kamba menjelaskan, pada peristiwa tersebut ada dua mobil polisi yang dirusak. Bahkan, salah satu fotografer dari salah satu media lokal juga menjadi korban pemukulan oknum suporter. 

"Tindakan intimidasi, pencekekan, hingga pemukulan secara ramai-ramai dialami fotografer Radar Jogja itu. Akibat pukulan tersebut membuat fotografer luka memar dan pusing," kata Kemba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement