Kamis 24 Oct 2019 10:34 WIB

Gagal Main di Bandung, Persib Upayakan Lawan Persija di Bali

Sebelumnya, Persib menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
Manajer Persib Umuh Muchtar.
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Manajer Persib Umuh Muchtar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung terus mencari tempat pertandingan untuk menjamu Persija Jakarta pada laga pekan ke-25 kompetisi Liga 1 2019 pada 28 Oktober. Persib tetap mencari stadion yang sesuai dengan kriterianya.

Manajer Persib Umuh Muchtar mengaku Persib sudah tidak mungkin lagi memaksakan penggunaan Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Lampu merah tetap diberikan oleh pihak keamanan.

Baca Juga

"Karena pemilihan kepala sesa, karena hampir seratur lebih ya pilkades serentak pada tanggal 28 jadi tidak mungkin. Fokus pengamanan di Kabupaten Bandung, semua daerah diamankan," kata Umuh di Stadion PTIK, Jakarta, Rabu (23/10). 

Persib memiliki beberapa alternatif dalam menjamu tamunya ini. Salah satunya ada Gelora Bung Tomo, Surabaya. Namun Umuh mengaku ingin Persib kembali bermain di Bali. Sebelumnya, Persib menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

"Nanti kami ajukan di mana agendanya, mungkinnya di Bali," katanya.

Namun, Bali United akan menggunakan stadion itu untuk menjamu Barito Putera pada Ahad (27/10). Hanya selang satu hari dari Persib menjamu Persija. Alhasil belum ada kepstian untuk ini.

Umuh mengatakan, Persib bisa bermain baik di Bali. Apalagi, terdapat fasilitas lapangan untuk Persib bisa berlatih selama di Pulau Dewata.

"Kami sudah urus surat-surat (izin pertandingan) dan PT Liga Indonesia Baru. Target harus menang, tidak ada tawar menawar," tegas Umuh.

Ini menjadi kali pertama Persib menjamu Persija di luar Bandung sejak kompetisi Liga 1 dimulai. Karena itu, Persib menginginkan tidak ada perubahan di pertandingan seperti pada musim sebelumnya. Termasuk tidak adanya dukungan suporter tamu.

"Tidak boleh karena ada perjanjian tidak boleh ada penonton (lawan)," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement