Sabtu 26 Oct 2019 20:46 WIB

Piala Dunia U20, Pemkot Surabaya Bangun Dua Lapangan Latihan

Pemkot Surabaya membangun dua lapangan latihan berstandar internasional.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Foto udara Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (25/10/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Foto udara Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (25/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan konsolidasi untuk memenuhi semua persyaratan agar Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) terpilih sebagai venue Piala Dunia U-20 tahun 2021. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, standar internasional mengharuskan setiap venue memiliki lima lapangan latihan.

"Lima lapangan itu sudah kita siapkan enam alternatif. Yakni, lapangan di Gelora Putra Lakarsantri, lapangan Karanggayam, lapangan Gelora 10 November, kemungkinan di lapangan Made, dan dua lapangan baru yang akan kita bangun di Gelora Bung Tomo (GBT)," kata Eri di Surabaya, Sabtu (26/10).

Baca Juga

Eri mengungkapkan, yang saat ini sudah siap dijadikan lapangan latihan baru lapangan Lakarsantri dan Gelora 10 November. Artinya, Pemkot Surabaya masih membutuhkan tiga lapangan latihan sebagai penunjang GBT. Survei pun diakuinya terus dilakukan di hampir semua titik.

"Yakni di Lakarsantri, Made, dan GBT. Di GBT, dua lapangan baru bakal dibangun di sisi timur. Lapangan-lapangan untuk latihan ini akan dilengkapi fasilitas standar internasional. Yakni, rumput khusus, kamar ganti, toilet, bench, dan lampu dengan daya minimal 800 watt,” ujar Eri.

Tak hanya itu, pemkot juga menyiapkan akses baru menuju GBT yang akan disambungkan dari Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB). Nantinya, JLLB akan tersambung dengan jembatan layang yang kini sedang dibangun Pelindo III dari tol Surabaya-Gresik menuju Terminal Teluk Lamong.

“Dengan demikian, nanti akan ada tiga akses jalan menuju GBT. Yakni, lewat Pakal, lewat jalan di bawah tol Surabaya-Gresik, dan dari jalan layang Pelindo yang tersambung ke JLLB,” kata Eri.

Kebutuhan lahan untuk akses jalan dari JLLB ke GBT, kata Eri, relatif lebih mudah karena hanya perlu membebaskan empat persil lahan. Dari empat persil itu, kata dia, satu milik warga sedangkan tiga lainnya milik investor.

"Investor nanti kita panggil apakah bisa jika lahan mereka kita jadikan fasum,” kata Eri.

Eri menambahkan, pengerjaan akses jalan dan lapangan latihan akan dilakukan secara paralel. Karena APBD disahkan 10 November, maka lelang bisa langsung jalan. "Januari akhir Insya Allah sudah dikerjakan. Kami targetkan Oktober atau November tahun depan sudah rampung semua,” kata Eri.

Survei juga mendetailkan beberapa teknis pekerjaan. Termasuk penyiapan buffer zone yang akan menjadi benteng pepohonan antara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo dan GBT. Tujuannya, bau TPA yang menyengat bisa diredam oleh pepohonan.

Begitu juga tanaman peneduh di sekitar lapangan latihan. Eri Cahyadi yang juga Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) meminta beberapa pohon tertentu ditanam di sekitar lapangan.

"Biar para pemain dunia yang datang tidak terlalu kepanasan di Surabaya. Ini sudah menjadi instruksi Ibu Wali Kota (Tri Rismaharini),” kata Eri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement