REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lap terakhir Grand Prix Australia di Sirkuit Phillip Island, Ahad (27/10), menjadi ajang pertaruhan bagi Maverick Vinales untuk mengerahkan segalanya demi meraih kemenangan. Namun setelah menunjukkan performa sensasional dengan mendominasi tiga sesi latihan bebas dan meraih pole position, pembalap asal Spanyol itu harus menelan pil pahit. Pembalap Yamaha ini terjatuh di tiga tikungan terakhir jelang finis setelah duel sengit dengan Marc Marquez (Repsol Honda) pada lap pamungkas.
Misi bagi Vinales, juara GP Australia tahun lalu, hari itu adalah menang atau tidak sama sekali. Vinales tampil tak ada beban dan sadar risikonya jika dia membalap melebihi batasnya. Toh gelar juara dunia musim itu telah diraih Marquez di Thailand, beberapa pekan lalu.
"Sesungguhnya aku sangat senang karena aku bisa menunjukkan yang terbaik di setiap lap," kata Vinales mengawali.
Viñales sempat melorot ke P6 pada awal lomba. Namun pelan tapi pasti, ia mampu memperbaiki posisinya hingga terdepan lagi.
"Tentunya kami masih harus memperbaiki sesuatunya lagi... kami harus terus bekerja, memperbaiki motor ini. Tapi sebagai pebalap aku telah memberikan yang terbaik. Ketika kalian mencoba yang terbaik...Oke, bagiku hari ini kemenangan atau tidak sama sekali, aku kira itu yang terbaik," kata dia.
Vinales bisa naik ke peringkat tiga klasemen jika tidak terjatuh hari itu setelah Alex Rins (Suzuki Ecstar) hanya mampu finis di P9. Pembalap bernomor 12 itu akan mengincar hasil positif di balapan selanjutnya di Sepang, Malaysia, awal bulan depan.
"Sepang adalah trek yang sangat aku sukai. Di sini perasaannya sangat positif. Aku membalap cepat di semua area, khususnya kecepatan di balapan kami sangat cepat," kata Vinales.
Ia mengakui tak akan mudah baginya juara di Sepang karena lintasan lurusnya. Tapi, ia akan tetap bekerja dan mencapai tujuan tim. "Kami sangat termotivasi seperti biasanya," kata Vinales.