Selasa 29 Oct 2019 09:30 WIB

Museum Olahraga Surabaya Bakal Dilengkapi Diorama

Museum Olahraga itu juga akan diberi sentuhan digital.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Endro Yuwanto
tiket olahraga (ilustrasi)
Foto: sports.espn.go.com
tiket olahraga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan konsep bangunan Museum Olahraga yang terletak di Gedung Gelora Pancasila, Jalan Indragiri Surabaya. Kepala Bidang Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya, dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya, Iman Krestian menyatakan, museum tersebut rencanannya juga bakal dilengkapi diorama.

Selain dilengkapi diorama, Iman menyebut, di Museum Olahraga itu juga akan diberi sentuhan digital. Ia menilai jika koleksi benda-benda di museum itu akan semakin menarik jika diberi sentuhan digital. “Mungkin persentasenya 50:50,” kata dia, Senin (28/10).

Tak hanya itu, DPRKP CKTR juga akan memastikan suhu yang terjaga kelembapan dan terlindung dari paparan sinar matahari di museum tersebut. Sebab, benda-benda bersejarah itu sebagian besar membutuhkan suhu yang lembap. Bahkan koleksi baju para atlet pun juga harus diletakkan di kondisi yang lembap.

“Khusus baju memang tidak boleh sembarangan. Tidak boleh kena matahari langsung, jadi benar-benar harus terlindungi gitu. Suhu standarnya sama seperti ruangan umum 22-24 derajat,” ujar Iman.

Iman mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pematangan konsep yang baru, setelah beberapa waktu lalu selesai dilakukan pembongkaran pagar dan pembersihan bangunan. “Jadi ada bangunan yang ada pagarnya itu kami bongkar dan saat ini lagi sedang mengatur konsep terbaru untuk diajukan ke wali kota,” kata dia.

Iman menjelaskan, rencana awal, penempatan museum olahraga itu bakal berada di bawah tribun karena lokasinya yang cukup luas. Namun, kata dia, jika ditempatkan di lokasi tersebut, dikhawatirkan akan mengganggu jalannya sirkulasi museum dengan pengunjung Gedung Gelora Pancasila. Oleh karena itu, pihaknya merumuskan konsep baru, sehingga nantinya museum ini ada dua lantai.

Karena bangunan ini merupakan cagar budaya, DPRKP CKTR juga akan melakukan koordinasi dengan tim cagar budaya terkait perubahan konsep tersebut. Salah satunya yakni rencana perubahan area parkir. “Jadi beberapa penambahan ide nanti kami sampaikan ke tim cagar budaya termasuk lahan parkirnya,” kata Iman.

Menurut Iman, koordinasi itu dilakukan dengan tujuan menciptakan Museum Olahraga ini agar lebih representatif. Sehingga, warga dapat menjadikan museum itu sebagai tempat edukasi dan wisata. “Sudah dari pekan lalu ada beberapa yang harus kami koreksi disampaikan teman-teman cagar budaya, dan kami terus mengkaji, dan memperdalam kontennya," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement