Selasa 29 Oct 2019 10:15 WIB

Bahas GBLA, Wakil Wali Kota Bandung akan Temui Adhi Karya

Yana angkat bicara seputar tak dipilihnya GBLA jadi salah satu stadion Piala Dunia.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Endro Yuwanto
Wali Kota Bandung Oded M danial (bertopi) beserta Wakilnya Yana Mulyana (kedua kanan) meninjau Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Rabu (17/7).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Oded M danial (bertopi) beserta Wakilnya Yana Mulyana (kedua kanan) meninjau Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Rabu (17/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, mengaku akan mengagendakan pertemuan dengan PT Adhi Karya di Jakarta pekan depan. Langkah itu dilakukan untuk memastikan aset Stadion Gelora Lautan Api (GBLA) Bandung kapan diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

"Insya-Allah, pekan depan mah kami coba upayakan (bertemu Adhi Karya). Kalau nggak, saya ke Jakarta kalau ditugaskan Pak Wali Kota," ujar Yana seusai upacara Sumpah Pemuda ke 91 di Balai Kota Bandung, Senin (28/10).

Saat ini, Yana mengungkapkan, keputusan penyerahan aset berada di tangan PT Adhi Karya. Meski begitu, pihaknya terus berupaya berkomunikasi dengan perusahaan pelat merah tersebut.

Terkait dengan sampai kapan stadion bisa dipakai, Yana mengaku optimistis stadion bisa segera digunakan. Namun penggunaannya harus dilakukan secara baik, benar, dan aman. "Bolanya kan ada di mereka, keputusan dari mereka PT Adhi Karya. Kami tetap terus berkomunikasi," katanya.

Sebelumnya, Yana angkat bicara seputar tidak dipilihnya GBLA menjadi salah satu stadion yang akan digunakan untuk pertandingan Piala Dunia U-20 2021. Menurutnya, pihaknya tetap berharap stadion kebanggaan orang Bandung bisa dipakai untuk perhelatan dunia tersebut. "Ya, kami berharap (GBLA dipakai) karena itu 2021. Kami masih punya harapan karena secara standar GBLA memungkinkan (dipakai)," jelasnya.

Yana mengungkapkan, pengelolaan sebagian infrastruktur Stadion GBLA masih belum selesai diserahterimakan oleh pihak pengembang. Sehingga pihaknya masih menunggu dari pihak tersebut. "Masih ada masalah (pengelolaan), bolanya ada di pihak lain bukan di kami. Kami upaya terus, titik awalnya dari proses serah terima dulu," katanya.

Yana menjelaskan, jika masalah GBLA sudah selesai maka dimungkinkan pihaknya mengajukan agar stadion dipakai pertandingan Piala Dunia U-20 2021 mendatang. Menurutnya, jika sampai batas waktu yang ditentukan pengajuan belum memenuhi syarat, maka bisa dihentikan. "Waktu itu pernah ada yang lihat (FIFA) ke GBLA. Sayang juga (gak dipakai) stadion sudah bagus. Kami ikhtiar bagaimana meyakinkan PSSI dan FIFA," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement