REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mantan pemain timnas Seto Nurdiantoro menilai dipercayanya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 menjadi kesempatan untuk menimba ilmu demi kemajuan olahraga ini. Sebab, stakeholder sepak bola Tanah Air akan disuguhi permainan dari tim-tim kelas dunia.
“Tidak hanya pemain, tapi pelatih di Indonesia juga banyak mendapat ilmu dari turnamen sekelas Piala Dunia,” ujarnya ketika ditemui di Surabaya, Selasa (29/10).
Menurut dia, sisi teknik sepak bola, taktik dan strategi yang akan ditampilkan oleh tim-tim kelas dunia nantinya menjadi keuntungan bagi yang terlibat di dunia sepak bola di Indonesia agar memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Ia berpendapat pemain seperti Lionel Messi dan hampir semua pemain kelas dunia lainnya juga berasal dari tim kelompok umur, termasuk tampil di Piala Dunia U-20. Sekarang, mereka menjadi bintang lapangan hijau dunia.
“Tentu saja dari turnamen itu talenta-talenta muda bermunculan dan kelak menjadi pemain bintang sepak bola dunia. Sekali lagi, momentum ini harus dimanfaatkan untuk belajar,” kata dia.
Pelatih PSS Sleman tersebut juga mengapresiasi perjuangan PSSI dan pemerintah yang akhirnya sukses menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dua tahun mendatang.
Terkait peluang timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala Dunia nantinya, Seto Nurdiantoro belum berani membahasnya. Namun ia yakin pelatih Fakhri Husaini mampu menjalankan tugas dan memberikan kemampuan terbaiknya.
“Selama ini timnas Indonesia U-19 di bawah kendali coach Fakhri sudah sangat bagus meski masih ada kendala. Pelatih pasti sudah mengantisipasinya. Harapannya, semua pemain timnas dapat menonjol di segala posisi,” katanya.
Eks-gelandang serang timnas Indonesia itu juga mengimbau Bagas Kaffa dan kawan-kawan memperbanyak pengalaman bertandingnya melawan tim-tim luar negeri, sehingga saat turnamen digelar sudah kuat mental.
“Demam panggung dapat diatasi melalui uji coba-uji coba internasional. Apalagi yang akan tampil di Piala Dunia juga usianya sama, jadi mentalnya tidak terlalu terbebani,” tutur Seto.