REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) Loudry Maspaitella mengatakan, persiapan tim nasional bola voli putra dan putri Indonesia menjelang SEA Games 2019 di Filipina berjalan sesuai program. Dia pun optimistis voli bisa menyumbangkan tiga emas yang dibebankan kepada tim bola voli indoor putra, coli pantai putra dan voli pantai putri..
Hanya, kata dia, ada persoalan yang membuat para pemain tidak hanya terfokus pada pemusatan latihan nasional (pelatnas). Pemain harus beberapa kali absen dari pelatnas untuk mengikuti sejumlah kompetisi seperti Pra-Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020, Piala Panglima TNI 2019, dan Liga Voli (Livoli) 2019.
"Tapi itu bagian dari keputusan Ketua Umum PB PBVSI. Ddi luar itu semua berjalan lancar," kata Loudry kepada Republika.co.id, Selasa (29/10).
Di samping itu, Loudry mengaku terkejut dengan capaian tim voli indoor putri Indonesia yang mampu meraih ranking kedua pada pertandingan empat putaran yang melibatkan empat negara di Asia Tenggara yakni Thailand, Filipina, Vietnam, dan Indonesia. "Itu di luar perkiraan kami. Padahal kami cuma prediksi di ranking empat, karena yang terpenting buat kami menambah jam terbang mereka," kata dia.
Selain itu, Loudry mengatakan tim voli putri tidak diperkuat oleh Aprillia Manganang sebagai pemain andalan yang masih mengalami cedera, tapi ternyata tim berhasil meraih ranking kedua meski tanpa April. Menurut Loudry, itu akan lebih menambah kepercayaan diri tim.
Loudry justru mengaku lebih khawatir dengan persiapan dari tim boa voli indoor putra. Pasalnya, tim putra justru masih belum banyak menjalani try out menjelang SEA Games. Satu-satunya try out yang dilakukan oleh tim putra adalah pada Kejuaraan Bola Voli Putra Asia 2019 di Iran.
Loudry menilai penampilan timnas putra pada try out tersebut pun belum memuaskan. Menurutnya tim tidak bermain secara optimal. Hal itu, kata dia, terjadi karena tim belum pernah latihan bersama secara utuh lantaran terlibat dalam beberapa kompetisi yang telah disebutkan tadi.
"Sampai sekarang kami belum punya program untuk try out lagi, itu yang menjadi masalah," kata dia.
Loudry mengungkapkan pihaknya telah membuat program untuk //training camp// ke Taiwan dan Korea. Hanya, kata dia, hal itu belum terwujud sampai saat ini. Padahal, tim putra ditargetkan untuk menyumbangkan satu emas.
Menurut Loudry, dengan waktu yang semakin sempit ini, idealnya tim putra harus menjalani try out pada awal November dan sudah kembali ke Indonesia sepekan sebelum SEA Games 2019 dimulai. Dengan situasi seperti ini, kata Loudry, yang paling memungkinkan adalah melakukan try out setidaknya di salah satu negara tersebut. Loudry menilai hal itu sebagai keharusan mengingat kondisi tim putra masih compang-camping.
"Mau tidak mau harus dicari, kalau nggak tim putra nggak ada pengalaman. Nggak ada latihan tim inti secara utuh, nggak ada ," kata dia.
Kendati demikian, Loudry tetap percaya dengan kualitas yang dimiliki pemain Timnas putra. Dari hasil pemetaan kekuatan yang dia dapatkan, lawan yang paling diwaspadai pada SEA Games nanti jika diurutkan adalah Thailand, kemudian Vietnam, Myanmar dan termasuk juga Filipina sebagai tuan rumah. Namun, dia mengungkapkan, kualitas tim inti Thailand yang dilihatnya pada kompetisi di Iran tidak jauh berbeda dengan timnas Indonesia yang saat itu masih compang-camping.
"Artinya dengan tim yang compang-camping kita masih bisa imbang lawan mereka, bahkan sebenarnya lebih bagus kita," lanjut Loudry.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) Komjen Pol Imam Sudjarwo menargetkan tim Indonesia bisa meraih tiga medali emas dan satu medali perak di SEA Games Filipina. Tiga medali emas itu, katanya, adalah dari tim bola voli indoor putra dan tim voli pantai putra dan putri. Sedangkan satu medali perak berasal dari tim bola voli indoor putri.