Kamis 31 Oct 2019 03:14 WIB

Semangat Pantang Padam Chelsea di Audisi Bulu Tangkis

Peserta asal Merauke itu mengikuti audisi pertama kali di Manado pada 2018.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Chelsea Marvelyn Istanto (kanan).
Foto: DOK PB DJARUM
Chelsea Marvelyn Istanto (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Perjuangan peserta putri belia Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 Solo Raya, Chelsea Marvelyn Istanto, boleh mendapat perhatian khusus dari para audisi lainnya. Pasalnya, semangat pantang menyerah Chelsea tak pernah padam demi bisa menggenggam super tiket.

Peserta asal Merauke itu mengikuti audisi pertama kali di Manado pada 2018. Tahun ini, atlet yang masuk kelompok U-13 Putri tercatat gagal meraih super tiket di Purwokerto dan Surabaya.

Baca Juga

Kali ini ambisi Chelsea untuk tembus ke putaran final terpaksa berhenti di fase awal tahap turnamen yang berlangsung di GOR RM Said, Karanganyar, Jawa Tengah.

"Saya ingin seperti Liliyana Natsir. Jadi saya harus jaga kondisi dan siapkan mental saat bertemu lawan (peserta) lain," kata Chelsea di hadapan media, Selasa (29/10).

Meski demikian, rangkaian kegagalan atlet yang masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) menegaskan dirinya akan kembali ikut dalam Audisi Umum pamungkas di Kudus yang akan dimainkan November mendatang.

Menyerap apa yang dibicarakan Liliyana Natsir atau akrab disapa Butet pada sesi bincang-bincang bersama peserta di GOR RM Said, Chelsea ingin menunjukan apabila tekad besar dan usaha kerasnya untuk bisa mewujudkan impian menjadi seorang atlet profesional di masa depan.

"Di Kudus nanti adalah kesempatan yang terakhir pada tahun ini. Tentu, saya akan latihan lebih keras lagi dan mempersiapkan mental saya demi bermain mendapat hasil maksimal," sambung dia.

Di sisi lain, kontestan putra pada Audisi Umum 2019 Solo Raya Muhammad Affan Alaudin tercatat sudah enam kali mengikuti turnamen yang diselenggarakan PB Djarum. Setahun lalu, Affan menjajal kemampuannya melalui ajang pencari bibit-bibit bulutangkis di Surabaya dan Kudus. Meski belum berhasil lolos, peserta U-11 Putra ini tak patah semangat.

"Tidak masalah, saya akan terus mencoba sampai bisa lolos dan diterima masuk di PB Djarum," kata dia.

Sebelumnya, Butet memberikan pesan khusus kepada para peserta dengan menilai pentingnya semangat dan tekad besar untuk bisa menjadi seorang atlet profesional. Baginya, kegagalan merupakan suatu tantangan bagi para atlet untuk tetap terus meningkatkan kemampuannya baik secara mentalitas, kedisiplinan, dan kondisi fisik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement