REPUBLIKA.CO.ID, NAPOLI -- Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini mengklaim La Dea seharusnya mendapatkan hadiah penalti usai pemain Napoli melakukan pelanggaran kepada bek tengah Simon Kjaer. Meski skor berakhir imbang 2-2, Gasperini menyatakan, melawan i Partanepoei lebih sulit ketimbang Manchester City.

"Dari lapangan, saya pikir itu penalti. Kemudian, melihat tayangan ulang itu, saya melihat siku keras ke wajah Kjaer," kata Gasperini kepada Sky Sport Italia, Kamis (31/10).

Gasperini kemudian mengaku jika Napoli sangat merepotkan anak asuhnya sejak menit awal bermain. Armada Carlo Ancelotti bahkan sempat unggul lebih dahulu dari lawannya.

"Sedikit demi sedikit kami berhasil mengembalikan permainan, menciptakan peluang bagus, dan menyamakan kedudukan dengan mereka. Laga yang sulit, lebih sulit dari vs Manchester City di Liga Champions," sambung Gasperini.

Hasil imbang yang berlangsung di Stadion San Paolo, Kamis (31/10), membuat posisi Atalanta semakin kuat di posisi tiga besar klasemen Serie A Liga Italia 2019/2020. Untuk sementara Sang Dewi bertengger di kursi ketiga dengan perolehan 21 angka hasil dari 10 pertandingan.

Allenatore berusia 61 tahun tersebut berharap penampilan impresif Atalanta terus berlanjut. Pasalnya, Atalanta telah memulai awal musim yang bagus dengan mengantongi hasil positif saat menghadapi beberapa tim favorit. "Kami berharap dapat terus bermain di kompetisi Eropa, Liga Champions, meskipun saya tidak tahu jika kami akan lolos lagi. Sulit dikatakan hari ini, tapi tentu saja kami ambisius."

Ikuti Whatsapp Channel Republika