Ahad 03 Nov 2019 18:10 WIB

Bonek: Pernyataan Khofifah Melukai Warga Surabaya

Khofifah menyatakan soal tidak layaknya Stadion GBT karena bau sampah.

Foto udara Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Foto udara Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Suporter Persebaya Bonek Mania menyesalkan pernyataan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa soal tidak layaknya Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Pernyataan Khofifah bahwa stadion bau sampah dan mengusulkan Stadion Kanjuruhan Malang sebagai penganti dinilai melukai Warga Surabaya.

"GBT ditunjuk oleh PSSI sudah melalui proses pertimbangan matang dan uji kelayakan sebagai salah satu dari 10 stadion yang digunakan pada Piala Dunia U 20," kata Bonek Mania Keputran Surabaya, Asmuni di Surabaya, Ahad (3/11).

Baca Juga

Menurut dia, semestinya Khofifah bangga dan mendukung penuh GBT bisa ditempati sebagai ajang Piala Dunia, bukan malah sebaliknya. "Ada kepentingan apa kok Khofifah ngotot mengusulkan stadion di Kanjuruan Malang?" ujarnya.

Selama ini, lanjut dia, sudah beberapa kali GBT digunakan untuk sejumlah pertandingan baik skala nasional maupun internasional. Namun, lanjut dia, semenjak itu tidak ada persoalan bau sampah yang menganggu pada saat pertandingan.

"Meskipun ada bau sampah karena lokasi TPA Benowo berdekatan dengan GBT, tapi pemkot selama ini sudah bisa mengantisipasinya," sebutnya.

Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya Edi Santoso dalam video yang dikirim Bagian Humas Pemkot Surabaya mengatakan terkait Stadion GBT yang dipilih PSSI dalam bidding FIFA World Cup U-20, Kota Surabaya bukan mengajukan diri, tetapi didatangi PSSI. PSSI Jatim berkunjung ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada 24 September 2019.

Dalam pertemuan itu, PSSI Jatim menyampaikan Surabaya akan diikutkan menjadi salah satu tuan rumah, dan dijadikan materi bidding di China. Pada pertemuan itu, wali kota menyambut gembira, Kota Pahlawan menjadi tuan rumah.

Pada pertemuan tersebut Edi, PSSI menjelaskan syarat yang harus dipenuhi. Misalnya, layout GBT, surat dari wali kota tentang persetujuan ikut bidding, dan keadaan di Surabaya, misalnya tentang perhubungan dan pariwisatanya.

Selanjutnya, PSSI melakukan inspeksi ke GBT. Dalam inspeksi itu PSSI menyatakan Surabaya layak menjadi tempat pertandingan. "Jadi, dari pertama Jakarta, kedua Surabaya. Artinya Surabaya itu bisa dijadikan tuan rumah," kata Edi.

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Aries Agung Paewai sebelumnya menegaskan pernyataan Gubernur Khofifah tentang bau sampah di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo merupakan bentuk motivasi bagi Pemerintah Kota Surabaya. "Pernyataan Bu Gubernur adalah masukan dan motivasi bagi pemkot agar segera menyelesaikan persoalan sampah," ujarnya.

Menurut dia, hal ini perlu dilakukan agar tidak ada hal-hal teknis yang mengganggu penilaian saat FIFA melakukan peninjauan di stadion yang akan dijadikan venue Piala Dunia U-20 tahun 2021. 

Khofifah sebelumnya mengkhawatirkan bau sampah di TPA Benowo yang masuk ke Stadion GBT Surabaya saat perwakilan FIFA melakukan peninjauan ke lokasi salah satu arena Piala Dunia U-20 dua tahun mendatang.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement