Senin 04 Nov 2019 03:03 WIB

GM Arema Optimistis Terhadap Pengurus PSSI Terpilih

Ruddy Widodo menilai semua pengurus punya pengalaman.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Ketua Umum PSSI terpilih Mochamad Iriawan (duduk tengah) didampingi dua Wakil Ketua Umum terpilih Cucu Sumantri (duduk kedua kiri) dan Iwan Budianto (duduk kedua kanan), Sekjen Ratu Tisha (duduk kanan) serta para komite eksekutif terpilih berfoto bersama usai penutupan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Foto: ANTARA FOTO
Ketua Umum PSSI terpilih Mochamad Iriawan (duduk tengah) didampingi dua Wakil Ketua Umum terpilih Cucu Sumantri (duduk kedua kiri) dan Iwan Budianto (duduk kedua kanan), Sekjen Ratu Tisha (duduk kanan) serta para komite eksekutif terpilih berfoto bersama usai penutupan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komjen Pol Mochamad Iriawan resmi terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2019-2023 melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar di Jakarta, Sabtu (2/11). General Manager Arema, Ruddy Widodo berharap Iriawan bisa menjaga dan melaksanakan dengan baik amanah yang diberikan oleh para pemilik suara atau voters.

Ruddy mengaku optimistis dengan sosok Iriawan. Menurutnya, di bawah komando Iriawan, PSSI bisa memajukan sepak bola Indonesia.

Selain ketua umum, kongres tersebut juga melahirkan dua wakil ketua umum dan 12 anggota komite eksekutif (Exco) PSSI. Ruddy menyatakan, semua yang terpilih pada kongres tersebut merupakan para pelaku yang berpengalaman di dunia sepak bola.

"Ketum yang sekarang ini menurut saya bukan tipikal yang omong doang, jadi semoga sepak bola Indonesia juga semakin maju, karena kan sekarang saja kita makin bagus, bisa jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021," kata Ruddy kepada Republika.co.id, Ahad (3/11).

Sementara itu, Ruddy juga berharap dengan terpilihnya pihak dari kepolisian sebagai ketum PSSI periode selanjutnya, maka kasus pengaturan skor dapat diusut tuntas. Ia berharap kompetisi sepak bola Indonesia di semua level bersih dari sentuhan mafia bola. "Ya harus dilanjutkan, kami di Liga 1 sih sangat sepakat untuk tidak ada lagi yang seperti itu (pengaturan skor)," kata dia.

Adapun mengenai wacana PSSI yang akan melakukan pembinaan terhadap suporter, Ruddy mengaku selama ini klub telah melakukan hal tersebut. Kendati demikian, kata dia, jika PSSI ikut turun tangan, maka akan jauh lebih baik.

"Saya mendukung sekali wacana pembinaan terhadap suporter, karena fans kan merupakan bagian dari stakeholder sepak bola juga, memang selama ini kan klub yang membina, kalau PSSI juga turun tangan tentu akan semakin baik karena suporter Indonesia termasuk yang terbesar di dunia," jelas Ruddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement