Ahad 03 Nov 2019 23:36 WIB

Kalteng Putra Siap Terima Konsekuensi Ulah Suporter

Kalteng Putra terancam dihukum oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Para pemain Kalteng Putra. (ilustrasi)
Foto: Antara/Rendhik Andika
Para pemain Kalteng Putra. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Jajaran Manajemen Kalteng Putra menyatakan siap menerima risiko atau konsekuensi terhadap berbagai hal yang dianggap sebagai sebuah pelanggaran dalam pelaksanaan Liga 1 2019. Kalteng Putra terancam dihukum oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI karena suporternya melempar botol saat menghadapi Persib Bandung pada Jumat (1/11).

"Apa pun risikonya harus kami terima. Untuk sanksi saya kira, Persebaya yang bakar lapangan saja dibiarkan oleh polisi, sedangkan kami yang begitu saja, polisi terlalu reaktif," kata Perwakilan Manajemen Kalteng Putra Budi Santoso di Palangkaraya, Ahad (3/11).

Baca Juga

Namun pihaknya menegaskan, jika sanksi yang Kalteng Putra terima tidak sesuai dengan aturan, maka siap untuk mengajukan banding. Selain itu pihaknya juga akan menyurati PSSI terkait ketidakadilan dalam berbagai pertandingan.

Ketidakadilan itu terjadi pada beberapa pertandingan berbeda, mulai dari gol Kalteng Putra yang dianulir, hadiah penalti untuk lawan yang merugikan pihaknya, hingga hal-hal lainnya yang tidak sesuai.

Disinggung tentang dugaan adanya oknum atau mafia bola, Budi mengaku tak begitu memahami hal tersebut. Hanya, sewaktu melawan Persela Lamongan dan menurutnya Kalteng Putra juga mengalami sejumlah kerugian selama pertandingan, namun malah dituding melakukan pengaturan skor.

"Kami tidak mengerti, dari sisi mana bisa menganggap Kalteng Putra melakukan pengaturan skor dengan wasit," tegasnya saat dijumpai di halaman Istana Isen Mulang Palangkaraya.

Selanjutnya ia juga berharap, agar dengan terpilihnya Ketua PSSI yang baru bisa membawa kemajuan terhadap persepakbolaan di Indonesia. Khususnya peningkatan serta perbaikan mutu wasit beserta perangkatnya.

Jika ada oknum perangkat pertandingan yang terbukti bersalah karena melakukan pelanggaran maupun penyimpangan, maka harusnya diberikan sanksi tegas, misalnya tidak ditugaskan kembali untuk memimpin pertandingan.

Budi juga menegaskan, hingga saat ini tak ada dari jajaran Manajemen Kalteng Putra yang mengundurkan diri dari jabatan yang masing-masing mereka emban. "Sementara ini secara resmi belum ada yang mengundurkan diri," jelas dia.

Sebelumnya, beredar video Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran marah-marah dan melempar botol saat laga pekan ke-25 Liga 1 2019 kontra Persib Bandung. Sugianto yang mengenakan kaus warna oranye dan topi warna hitam, melempar botol air mineral dari tribun VVIP. Tidak lama dia terlihat marah-marah sambil menunjuk-nunjuk sebelum turun dari tribun VVIP ke pinggir lapangan. 

Saat turun dari tribun, Sugianto terlihat menghampiri AKBP Timbul Siregar. Keduanya tampak terlibat cekcok. AKBP Timbul menegur Sugianto karena aksinya memicu suporter Kalteng Putra ikut melempar botol.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement