REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Mercedes Lewis Hamilton tak jemawa tapi justru mengaku semakin rendah hati setelah meraih gelar juara dunia F1 enam kali di Sirkuit Americas, Austin, Texas, Amerika Serikat (AS), Ahad (3/11). Dengan enam gelar juara dunia di tangan, Pembalap asal Britania itu kini menjadi pembalap F1 tersukses kedua setelah Michael Schumacher.
"Saat ini sulit memahami apa yang saya rasakan," kata Hamilton usai finis runner-up di Grand Prix AS seperti dikutip Reuters. "Langit kesembilan bahkan tak setinggi apa yang saya rasakan, lebih dari itu."
Balapan seri ke-18 itu dimenangi oleh rekan satu timnya, Valtteri Bottas, dari pole position. Namun pebalap asal Finlandia itu tak mampu lagi mengejar perolehan poin Hamilton dengan dua seri tersisa musim ini.
"Balapan yang sangat sulit hari ini," kata Hamilton yang mengawali lomba dari P5. "Kemarin hari yang sangat berat bagi kami, Valtteri melakukan tugasnya dengan fantastis, jadi selamat untuknya. Hari ini saya hanya ingin pulih dan membawa pulang finis 1-2 untuk tim."
Kesuksesan Hamilton disaksikan langsung oleh sang ayah, ibu, orang tua angkat, serta paman dan bibinya yang terbang langsung dari Trinidad.
"Ini benar-benar kesenangan yang murni. Saya merasa rendah hati dari pada sebelumnya, melihat senyum ayah saya menjelaskan semuanya. Ia mendukung saya sejak dari hari pertama, juga Linda (ibu angkat), serta ibu saya," jelas pembalap usia 34 tahun ini.
Gelar keenam itu membuat Hamilton menduduki peringkat dua pembalap tersukses setelah juara dunia tujuh kali Michael Schumacher dan melewati rekor juara dunia lima kali Juan Manuel Fangio asal Argentina. "Merupakan suatu kehormatan berada di sini bersama orang-orang hebat itu," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
