REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PSIS Semarang bertandang di kandang Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (5/11). PSIS membutuhkan poin untuk keluar dari papan tengah klasemen sementara Liga 1 2019.

Pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah menyatakan, ia sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi Persib. Menurutnya, Persib memiliki gaya bermain vertikal kombinasi sehingga bisa dibaca oleh Laskar Mahesa Jenar.

"Gaya bermain pelatih Persib Robert Alberts vertikal, makanya dia suka mengandalkan sayap. Sepak bolanya kayak Eropa," kata Bambang di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (5/11).

Sayangnya, PSIS tidak bisa memaksimalkan waktu untuk latihan karena sedang menjadi musafir. Hal ini karena PSIS tidak mendapatkan izin untuk bermain di Stadion Maguwoharjo, Magelang. Sehingga setelah menjamu PS Sleman di kandang PSS, PSIS langsung berangkat ke Bandung. "Tapi kami away lebih positif, PSM Makassar tidak pernah kalah di kandang, klub pertama yang kalahin PSIS, itu maknanya dalam buat kami," katanya.

PSIS membawa 20 pemain ke Bandung. Bambang menyebut semua pemain yang dibawa adalah pemain yang siap untuk bertanding. "Mudah-mudahan setelah di Makassar dan Lamongan kami menang, di Bandung harus menang," kata Bambang.

Meski jago tandang, Bambang sadar bahwa Persib tidak bisa dikalahkan begitu saja. Menurutnya, peran pemain asing anyar Persib berpengaruh besar pada permainan Persib. "Mereka bagus, (perubahannya) sangat signifikan, terbukti pertandingan ke belakang, saya lihat ada progress kedatangan mereka ini positif bagi Persib," jelasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika