Rabu 06 Nov 2019 15:37 WIB

Nasib Kalteng Putra di Liga 1 Terancam

Gomes optimistis tim besutannya bisa keluar dari zona degradasi.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Pemain Kalteng Putra Dendi (kiri) dan pelatih Kalteng Putra Gomes de Oliveira di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung Selasa (16/7).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Pemain Kalteng Putra Dendi (kiri) dan pelatih Kalteng Putra Gomes de Oliveira di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung Selasa (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalteng Putra akan menantang PSM Makassar pada laga lanjutan pekan ke 26 Liga 1 2019 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Rabu (6/11). Salah satu tim promosi Liga 1 tersebut saat ini tertahan di zona degradasi, yakni pada peringkat ke-17 klasemen sementara.

Laskar Isen Mulang, julukan Kalteng Putra, baru mengantongi 23 poin dari 25 laga yang telah dilakoni. Namun, pelatih Kalteng Putra, Gomes de Oliveira, optimistis tim asuhannya bisa keluar dari zona degradasi di akhir musim nanti.

"Masih ada sembilan pertandingan dan saya yakin kami bisa keluar dari zona degradasi," kata Gomes dalam konferensi pers jelang laga, Selasa (5/11).

Sembilan laga Kalteng Putra ke depan adalah tandang ke markas PSM Makassar, Semen Padang, Arema FC dan Bhayangkara FC. Sementara untuk partai kandang Kalteng Putra akan menjamu PSM Makassar, PS Tira Persikabo, Madura United, Persipura Jayapura, dan Persija Jakarta.

Tidak ada partai yang terbilang mudah bagi Kalteng Putra pada laga yang tersisa, namun Gomes tetap meyakini tim besutannya dapat keluar dari zona degradasi. Sebab itu, ia berharap para pemain agar bisa mencuri poin saat melawan PSM nanti. "Kalteng Putra sudah siap, semoga pemain dapat bermain dengan baik dan tenang, juga berusaha untuk dapatkan poin di sini," kata Gomes.

Pada laga terakhir, Kalteng Putra gagal mengamankan poin setalah dikalahkan 0-2 oleh Persib Bandung di kandang sendiri. Gomes menyebut faktor utama kekalahan timnya adalah keluarnya Petrich Wanggai di menit ke-29 karena diganjar kartu merah oleh wasit. Patrich diusir wasit karena mengarahkan tendangan ke perut bek Persib, Achmad Jufriyanto, yang sebelumnya menarik bajunya hingga membuat Patrich terjatuh. Bermain dengan jumlah yang tidak seimbang menjadi penyebab kekalahan Kalteng Putra.

Keputusan wasit yang dinilai tidak tepat itu pun menjadi penyebab kemarahan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran. Video marah-marah serta pelemparan botol minuman oleh Sugianto pun sempat menjadi perbincangan warganet beberapa hari ke belakang. Selain itu, kericuhan pun sempat terjadi pada laga tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Gomes berharap ke depan wasit bisa bekerja dengan lebih baik. Pasalnya, kata dia, kericuhan yang kerap terjadi oleh suporter maupun pemain, tak jarang dilatarbelakangi oleh rasa kecewa terhadap keputusan wasit yang dinilai tidak tepat. "Tapi saya minta kepada siapa pun agar jangan membuat rusuh, apapun hasilnya harus diterima, kita selesaikan kompetisi ini dengan baik dan jangan ada kerusuhan," ujar dia.

Selain itu, Gomes menilai laga melawan PSM Makassar tidak akan mudah. Dia mengakui kehebatan tim berjuluk Juku Eja tersebut.

Menurut Gomes, para pemain memiliki kualitas yang sangat baik, terlebih PSM akan bermain di kandang, di hadapan para suporternya sendiri. Kendati demikian, Gomes tetap menginstruksikan pemain untuk tidak membiarkan penggawa PSM bermain dengan bebas. "Kasih kesulitan kepada pemain PSM agar tidak bisa tembus ke pertahanan dan itu butuh kerja sama, butuh semangat yang luar biasa," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement