REPUBLIKA.CO.ID, KERINCI -- Pembalap sepeda peserta Tour de Singkarak (TdS) harus berpacu di bawah guyuran hujan di etape VII. Jumat (8/11) ini, sebanyak 75 pembalap TdS yang tersisa melewati lintasan dari Kayu Aro menuju garis finis di Dermaga Danau Kerinci, Jambi.
Pembalap memulai start pukul 14.00 WIB. Pembalap akan melintasi rute sepanjang 82,9 kilometer. Sekitar 25 menit pembalap dilepas di garis start, hujan deras mengguyur Kabupaten Kerinci. Pantauan Republika.co.id sejak siang memang cuaca di Kerinci berawan. Hujan mulai turun pukul 14.25 WIB.
Di lokasi finis, ribuan penonton TdS dan juga warga Kerinci sudah ramai menunggu para pembalap menyudahi balapan. Lokasi finis adalah di Pedestrian Dermaga Danau Kerinci. Tempat ini memang menjadi ruang publik bagi warga dan wisatawan di Kerinci.
Sebelum hujan turun, warga dan wisatawan banyak memanfaatkan waktu berswafoto di Dermaga Kerinci. Karena latar belakang danau adalah Gunung Kerinci dan jajaran Bukit Barisan.
Karena hujan turun, para penonton TdS di Dermaga Kerinci pun mencari tempat berlindung di bawah tenda-tenda yang disiapkan panitia. Ada juga yang berlindung di bawah atap warung kaki lima.
Selama 10 tahun terakhir, ajang balap sepeda Tour de Singkarak hanya melintasi Sumatra Barat. Tahun ini untuk pertama kalinya, TdS akan melintasi Provinsi Jambi.
Hari ini, Jumat (8/11), pembalap akan menghadapi etape VII yang melintasi jalur dari Kayu Aro menuju Dermaga Danau Kerinci di Kabupaten Kerinci. Pembalap akan disuguhi keindahan kebun teh tertua dan terbesar di Asia dengan pemandangan eye catching Gunung Kerinci.
Jambi sudah menawarkan diri menjadi tuan rumah TdS sejak 2017 lalu. Tapi kesempatan tersebut baru datang tahun ini.
Kabupaten Kerinci selalu identik dengan Gunung Kerinci. Hampir di setiap hari libur, Kerinci selalu kedatangan wisatawan minat khusus yang melakukan pendakian ke Gunung Kerinci yang dikenal sebagai Top Mount-nya Sumatra.