REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manajer Manchester City Pep Guardiola lolos dari sanksi Federasi Sepak Bola Inggris (FA), usai aksinya yang menyindir wasit setelah City dikalahkan Liverpool, akhir pekan lalu. City tumbang 1-3 di markas Liverpool di Anfield dalam pertandingan Liga Primer Inggris, Ahad (10/11), sehingga turun ke posisi empat klasemen. City tertinggal delapan poin dari Liverpool di puncak.
Kemenangan Liverpool diwarnai protes Guardiola yang menilai pemain the Reds dua kali handball di kotak penalti. Namun wasit tidak menganggap itu sebagi pelanggaran atau bahkan melihat Video Assistance Referee (VAR). Akibatnya, usai pertandingan Guardiola menghampiri wasit Michael Oliver dan menyalaminya sambil mengatakan 'terima kasih banyak'.
Banyak pihak menganggap aksi Guardiola tersebut sebagai tindakan sarkasme, namun langsung dibantah oleh pelatih asal Spanyol tersebut. "Bukan, itu bukan sarkasme. Itu hanya 'terima kasih banyak'. Saya mengatakan hal yang sama setelah pertandingan lawan Tottenham, 'terima kasih banyak'," kata Guardiola, dikutip dari BBC, Selasa (12/11).
Guardiola mengklaim, ia selalu mengucapkan selamat kepada wasit dan sesama pelatih dalam pertandingan di Inggris.
Dalam laga itu, Guardiola menilai timnya seharusnya menerima hadiah penalti, setelah Trent Alexander-Arnold menyentuh bola dengan tandangan, sebelum Fabinho mencetak gol pertama. Guardiola kemudian kesal karena gol tersebut disahkan wasit.
Ia pun kembali kesal setelah Alexander-Arnold kembali menyentuh bola dari di kotak penalti, namun lagi-lagi tak diakui wasit sebagai pelanggaran. Guardiola terlihat mencak-mencak di pinggir lapangan mengacungkan dua jari sambil berteriak 'dua kali...dua kali!'.
Mantan pelatih Barcelona itu pun kemudian mempertanyakan masalah ini pada Mike Riley, general manager Professional Game Match Officials Limited, badan yang bertanggung jawab untuk wasit sepak bola profesional Inggris. Namun City enggan memberikan komentar soal permintaan Guardiola ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
