CICENDO, AYOBANDUNG.COM -- Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts memuji kedewasaan bobotoh saat timnya bersua Arema FC di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (12/11/2019). Hal ini merupakan respons Robert untuk bobotoh tidak melakukan aksi balas dendam kepada pemain Arema.
Diketahui, pada putaran pertama lalu, Arema FC pernah menjamu Persib di Malang, Selasa (30/7/2019). Namun sayangnya sebelum laga digelar, sejumlah aksi teror dilancarkan Aremania kepada para pemain Persib. Dari mulai intimidasi usai uji coba lapang hingga teror petasan di sekitaran hotel tempat para pemain Persib menginap.
Praktis, para pemain Persib pun tidak bisa tidur akibat teror di sekitaran hotel yang berlangsung dini hari. Imbasnya, Persib kala itu kalah telak dengan skor 5-1.
Untuk putaran kedua, giliran Arema FC yang bertandang ke Bandung. Pasukan Milomir Seslija itu bertandang ke markas Maung Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (12/11/2019) sore. Hasilnya, Arema FC kalah telak 3-0.
Namun, kekalahan itu tak ada sangkut pautnya dengan aksi teror. Kekalahan Singo Edan, murni hasil Persib tampil garang sepanjang laga dan bukan imbas aksi teror yang menggangu kenyamanan pemain Arema.
"Atmosfer yang sangat bagus dan apa yang terjadi pada kami di Malang tidak terjadi pada klub lain di Bandung," ungkap Robert.
Karenanya, pelatih asal Belanda ini pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu melancarkan perhelatan laga sarat gensi tersebut. Tak tanggung-tanggug, dari mulai pengawalan untuk kedatangan Arema di Bandung hingga jalannya pertandingan berlangsung tetap kondusif.
"Jadi saya mengucapkan terima kasih pada semuanya karena kami menunjukkan menjadi tuan rumah yang baik dan menghormati semua yang datang," lanjut Robert.
Sementara itu, berkaca dari jamuan terbaik yang diberikan, Robert menilai Bandung bakal kian menjadi kota yang nyaman bagi siapapun. Apalagi Robert mengakui Kota Kembang memang terkenal dengan sikap ramah tamahnya terhadap tamu.
"Orang-orang akan senang datang ke Bandung. Semua bisa nyaman ke Bandung seperti berbelanja atau lainnya karena saya tahu itu merupakan budaya di sini," ujarnya.