Jumat 15 Nov 2019 07:01 WIB

Segudang Aturan dan Denda Sasar Pemain Chelsea

Paling tidak, ada 12 aturan yang dibuat Lampard agar suasana latihan tidak terganggu.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Frank Lampard
Foto: EPA-EFE/Neil Hall
Frank Lampard

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ada banyak keraguan yang menghampiri skuat Chelsea usai Maurizio Sarri memilih hengkang ke Juventus. Sebab pengganti pelatih asal Italia tersebut adalah Frank Lampard, yang kiprahnya sebagai pelatih profesional baru seumur jagung.

Namun siapa sangka, mantan gelandang kharismatik the Blues itu justru membuat tim asal London tersebut mampu bersaing di papan atas klasemen Liga Primer Inggris, maupun dalam fase grup Liga Champions.

Baca Juga

Itu semua karena Lampard menekankan kedisplinan yang cukup ketat kepada para pemainnya. Bahkan, segudang aturan mengikat Tammy Abraham dkk.

Paling tidak, ada 12 aturan yang dibuat Lampard agar suasana latihan tidak terganggu. Aturan tersebut terpampang dengan bingkai besar di markas klub.

Pertama, pemain Chelsea mungkin senang karena tidak harus dijemput oleh bus klub untuk rapat. Namun, jika telat, siap-siap didenda 500 pound atau Rp 9 juta per menitnya. Jika ada yang telat saat tim ingin berangkat ke pertandingan, telat melaporkan waktu latihan, telat pemeriksaan medis, maka pemain akan didenda 2.500 pound atau Rp 45 juta.

Sementara sanksi sebesar 5 ribu pound atau Rp 90 juta bagi pemain yang tidak pulang bersama pelatih usai pertandingan tanpa pemberitahuan, serta menolak untuk ikut tugas perusahaan/komunitas. Sanksi lebih berat akan diberikan bagi pemain yang tidak melaporkan kalau sakit maupun cedera, sebelum liburan atau satu setengah jam sebelum latihan. Pemain akan didenda sebesar 10 ribu pound atau Rp 180 juta. Namun sanksi paling berat akan diberikan bagi pemain yang telat datang latihan sebesar 20 ribu pound atau Rp 360 juta.

Saking ketatnya aturan Lampard, pemain yang ponselnya berdering atau salah bawa kostum saat pertandingan, akan didenda 1.000 ribu pound atau Rp 18 juta. Semua aturan ini memang dibuat untuk mencegah pemain menyembunyikan masalah yang bisa bertambah buruk atau mempengaruhi rekan setim. Aturan itu, yang ditandatangani Lampard, dibuat pada 27 Agustus 2019, dan denda harus dibayar dalam waktu 14 hari. Jika tidak, maka nilai dendanya akan menjadi dua kali lipat.

Bukan itu saja. Agen pemain juga dilarang berada di Cobham, pusat latihan Chelsea, kecuali memang dalam kapasitas tugas resminya. Soal ke mana denda tersebut akan disalurkan, semua itu akan tergantung pada diskresi Lampard. Walaupun denda tersebut dinilai tak sebesar jika dibandingkan dengan gaji N'Golo Kante dan Ross Barkley.

Kante digaji 150 ribu pound atau Rp 2,7 miliar per pekan dan Barkley digaji 100 ribu pound atau Rp 1,8 miliar per pekan. Artinya, Barkley bisa menggunakan seragam apapun yang dia punya untuk pertandingan apapun sepanjang tahun, dan kemudian menutup dendanya hanya dengan sekali gaji.

Lampard sadar, untuk bisa bersaing di Liga Primer Inggris sangat ketat, apalagi jika harus mengejar Manchester City maupun Liverpool. Dua tim itu, lanjut dia, mampu tampil konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga, untuk bisa mencapai level kedua tim tersebut, maka pemainnya harus disiplin dan bekerja keras.

''Itu menunjukkan tanda yang bagus buat kami, demi mencapai tujuan jangka panjang untuk bisa sukses,'' ujar Lampard, dikutip dari laman resmi klub, Kamis (14/11).

Pelatih klub Inggris lainnya yang punya aturan ketat terhadap pemainnya adalah Unai Emery. Pelatih Arsenal itu meminta pemainnya mengikuti aturan asupan nutrisi yang telah diatur.

Bahkan, pemain the Gunners tidak boleh minum jus buah, yang dinilai terlalu banyak mengandung gula. Sama seperti pelatih Arsenal sebelumnya, Arsene Wenger, yang melarang pemainnya minum-minuman beralkohol dan makan cepat saji di klub.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement