Ahad 17 Nov 2019 20:40 WIB

LGI: Ketua PSSI Perlu Serius Tanggapi Boikot Menonton

Aksi boikot sebagian suporter seti untuk mengkritik performa Timnas Senior Indonesia.

Rep: Muhammad Ikhwanudin/ Red: Yudha Manggala P Putra
Suporter timnas Indonesia. Ilustrasi
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Suporter timnas Indonesia. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pendiri suporter setia timnas Indonesia, La Grande Indonesia (LGI), Benediktus Arden menyatakan aksi boikot menonton saat laga kontra Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Selasa (19/11) lalu perlu jadi perhatian. Terutama dari Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Ia mengapresiasi langkah federasi yang memecat Simon McMenemy dari kursi kepelatihan setelah performa timnas senior menurun dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga

"Cuma ketika ada suporter yang boikot (menonton) berarti harus ada yg dibenahi. Sedangkan ketua kita Pak Iwan sudah punya program 2019-2020 apakah ada keseriusan menanggapi hal ini," katanya saat dihubungi Republika, Ahad (17/11).

Menurutnya, aksi boikot menonton yang dilakukan suporter memang ditujukan untuk mengritik performa timnas senior. Pasalnya di babak kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia belum sekalipun meraih kemenangan.

Sedangkan untuk timnas junior, ia menyatakan para suporter perlu menjaga semangat pemain Garuda Muda karena performanya sedang meningkat. "Kalau memboikot memang tepatnya untuk yang senior. Itu bukan tidak cinta tapi memberikan efek lain untuk PSSI," ujarnya.

Sebelumnya, Aliansi Suporter Indonesia Malaysia (ASIM) menegaskan memboikot pertandingan Malaysia kontra Indonesia pada matchday kelima Grup G Pra-Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Ketua ASIM, Luki Ardianto mengemukakan hal itu dengan didampingi pengurus Mahfud Tejani di Kuala Lumpur, Sabtu setelah melakukan perundingan dengan rekan-rekan sesama suporter di Malaysia.

"Sikap kami sesuai dengan kesepakatan teman-teman saat kopi darat pada pertengahan Oktober memutuskan tidak masuk ke tribun atau bisa disebut juga boikot, tetapi teman-teman akan tetap hadir di Bukit Jalil untuk menyuarakan aksi ketidakpuasan terhadap Federasi PSSI," ujar Luki seperti dikutip Antara.

Luki menyatakan, ketidakpuasan tersebut seperti berangkat dari jadwal liga yang berantakan, dan masih banyaknya orang lama dalam kepengurusan baru PSSI. Padahal, orang-orang lama itu dianggap telah gagal pada periode sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement