Kamis 21 Nov 2019 08:39 WIB

Puji Mourinho, Legenda Liverpool tak Anggap Pochettino Hebat

Souness merasa mendepak Mauricio Pochettino dan mengangkat Mourinho sangat logis.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Mauricio Pochettino didepak dari kursi pelatih Tottenham Hotspur.
Foto: EPA-EFE
Mauricio Pochettino didepak dari kursi pelatih Tottenham Hotspur.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Legenda hidup Liverpool Graeme Souness turut mengomentari keputusan Tottenham Hotspur mengangkat Jose Mourinho sebagai pelatih. Souness merasa mendepak Mauricio Pochettino dan mengangkat Mourinho sangat logis.

Souness menilai Spurs telah kembali menjadi salah satu klub besar. Namun sebuah tim butuh trofi. Pada era Pochettino, Harry Kane dan rekan-rekan identik dengan permainan menyerang atraktif, tapi tidak lebih dari itu. 

Baca Juga

Souness memprediksi kedatangan Mourinho mengubah arah the Lilywhites. "Dia telah memenangkan trofi di mana pun dia berada. Saya berharap dia melakukan hal yang sama di Spurs," kata sosok yang pernah menjadi pelatih the Reds, Blackburn Rovers dan Newcastle United ini, dikutip dari Four Four Two, Kamis (21/11).

Liga Primer Inggris bukan hal baru bagi Mou. Pria Portugal itu pernah membesut Chelsea dan Manchester United.

Menurut Souness, Mourinho memiliki kenanangan pahit saat ditendang dari kursi kepelatihan United. Padahal di tengah krisis mentalitas sepeninggal Sir Alex Ferguson, Mou masih bisa memberikan trofi Liga Europa untuk Iblis Merah.

"Jauh di lubuk hatinya, ia pria yang marah dan frustrasi dengan cara ia keluar dari United. Saya pikir Spurs akan mendapat manfaat dari ini," ujar tokoh 66 tahun ini.

Ia mengakui kans Tottenham memenangkan Liga sangat tipis. The Lilywhites tertinggal jauh dari Liverpool.

Namun, ia yakin Dele Alli cs bisa bangkit dari keterpurukan. Sebelumnya the Lilywhites belum meraih kemenangan dalam lima partai terakhir di Liga Inggris.

"Apakah mereka akan memenangkan liga? Tidak. Tapi mereka bakal jauh lebih sulit untuk dihadapi," ujar Souness.

Musim lalu, Pochettino membawa Spurs lolos ke final Liga Champions. Souness merasa pencapaian tersebut hanya kebetulan semata.

Ia berkaca pada statistik Tottenham sepanjang tahun kompetisi 2018/2019. Dalam semusim, pasukan London Utara mengalami kekalahan dalam 20 pertandingan di berbagai ajang.

"Jika sebuah tim mengalami kekalahan sebanyak itu, dan berada di final Liga Champions, Anda harus mengatakan itu sebuah kebetulan," kata Souness menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement