Kamis 21 Nov 2019 13:11 WIB

Presiden FIFA Yakin Piala Dunia di Qatar Bebas Diskriminasi

Infantino percaya Qatar akan menjanjikan pengalaman Piala Dunia yang inklusif.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Endro Yuwanto
Gianni Infantino
Foto: EPA/Walter Bieri
Gianni Infantino

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino yakin Qatar akan menjamin Piala Dunia yang bebas diskriminasi. Laga pembuka Piala Dunia Qatar akan dimulai di Stadion Lusail, Doha, pada 21 November 2022.

Semua mata akan tertuju pada negara Teluk itu setelah lebih dari satu dekade perdebatan dan kontroversi mencuat. Salah satu bidang yang menjadi perhatian utama adalah bagaimana negara konservatif akan menyambut para pendukung lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Ketua panitia pelaksana Qatar 2022, Nasser Al Khater menyatakan, di negaranya, menunjukkan kasih sayang pasangan di depan umum tidak disukai. Tetapi ia menegaskan bahwa ketidaksukaan itu berlaku untuk semua jenis kelamin dan orientasi seksual.

"Sesuai dengan undang-undang dan kebijakan kami, adalah tanggung jawab kami untuk memastikan Piala Dunia yang bebas diskriminasi," kata Gianni Infantino dilansir dari Western Telegraph, Kamis (21/11).

Infantino percaya Qatar akan menjanjikan pengalaman Piala Dunia yang inklusif. Rasa optimisnya sama seperti Piala Dunia 2018 di Rusia yang tidak dirusak oleh rasisme seperti yang ditakutkan banyak orang sebelumnya.

"Setiap penggemar akan disambut dan ini bukan hanya presiden FIFA yang mengatakan itu, tetapi komitmen penuh yang dibuat oleh mitra kami di Qatar," jelas Infantino. "Kami telah bekerja, bersama dengan Komite Tertinggi Qatar untuk langkah-langkah yang akan memastikan pengalaman inklusif bagi semua orang," tambahnya.

Jelang turnamen tiga tahun lagi, muncul tuduhan korupsi dalam proses penawaran tuan rumah oleh Qatar. Kemudian muncul wacana memindahkan tuan rumah ke Eropa untuk menghindari suhu 40 derajat-plus di musim panas Qatar.

Tapi Infantino menegaskan bahwa keputusan tuan rumah di Qatar sudah mempertimbangkan kesehatan pemain. Pihak FIFA pun bakal menyesuaikan jadwal dengan kondisi musim di sana.

"Perubahan tanggal adalah untuk menjamin sesuatu yang sangat penting bagi kami, kesehatan para pemain," kata Infantino. “Sejak itu kalender pertandingan telah diadopsi melalui konsultasi dengan komunitas sepak bola internasional dan kami akan terus bekerja sama untuk mengatasi tantangan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement