REPUBLIKA.CO.ID, Lionel Messi identik dengan prestasi mentereng. Kiprah luar biasa pemain berjulukan La Pulga di lapangan hijau sering terlihat.
Puja-puji terhadap kapten Argentina dan Barcelona itu nyaring terdengar. Namun belakangan, tersembul citra negatif dari seorang Messi. Emosi pesepak bola 32 tahun ini perlahan kurang stabil.
Mesi mulai cenderung temperamental. Ucapannya keras, meledak-ledak. Siap beradu fisik dan lain sebagainya.
Pada awal Juli 2019, pemain terbaik FIFA ini, bersitegang dengan gelandang Chile, Gary Medel. Mereka membela negara masing-masing pada perebutan tempat ketiga Copa Amerika 2019. Perkelahian singkat antara dua pria tersebut, sempat terjadi.
Para pemain lainnya, juga wasit, melerai Messi dan Medel. Duel di Arena Corinthians, berlangsung panas. Baik La Pulga maupun Pitbul, mendapat kartu merah.
"Medel lebih agresif. Messi bereaksi lantaran frustrasi. Wasit Mario Diaz de Vivar lantas mengeluarkannya," demikian laporan yang dikutip dari Daily Mail.
Setelah pertandingan tersebut, Messi memilih pergi. Timnya menang 2-1. Ia tidak mengambil medali peringkat ketiga. Para wartawan lantas menanyakan alasan sikapnya tersebut.
Messi merasa berada di kompetisi yang tidak sportif. Ia tak ingin menjadi bagian dari ajang yang menurutnya koruptif. Sehingga jagoan klub raksasa Katalan enggan menerima medali.
Federasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) bereaksi. Conmebol menginvestigasi kasus sang bintang. "Hasilnya Messi dihukum tidak boleh memperkuat Argentina dalam tiga bulan," demikian laporan dari Fox Sports.
Dalam rentang waktu tiga bulan, Messi absen di sejumlah laga berkelas. La Albiceleste beruji coba melawan Chile, Meksiko, dan Jerman. Messi juga didenda 50 ribu dolar. Lepas masa hukuman, La Pulga langsung bertarung di level bigmatch.
Messi membela Argentina melawan Brasil di Arab Saudi. Ia mencetak gol tunggal kemenangan tim tango. Dalam duel yang berlangsung di King Saud University Stadium, Riyadh, Sabtu (16/11) mlam WIB, Messi berseteru dengan pelatih Selecao, Adenor Leonardo Bacchi (Tite).
"Dia seharusnya mendapatkan kartu kuning. Ia menyuruh saya menutup mulut. Saya mengatakan agar dia menutup mulutnya juga," ujar Tite, usai pertandingan.
Selepas laga kontra Brasil, Argentina terbang ke Israel. La Albiceleste beruji coba melawan Uruguay. Duel di Stadion Bloomfield, Selasa (20/11) dini hari WIB, berkesudahan imbang 2-2.
Lagi-lagi Messi terlibat perselisihan dengan sosok dari kubu lain. Kali ini La Pulga bersitegang dengan striker Uruguay, Edinson Cavani. Nama terakhir menantang sang bintang berduel. Messi menjawabi tantangan tersebut.
Saat berjalan di kamar ganti, keduanya nyaris adu jotos. Beruntung ada Luis Suarez menjadi penengah. "Itu bagian dari sepak bola. Selalu ada gesekan. Terutama kami sesama rival dari Amerika Selatan," ujar Cavani dikutip dari Metro.
Berbagai fakta di atas menghadirkan pertanyaan ada apa dengan Messi? Semakin tua semakin kurang stabil. Tapi jika dilihat secara luas, jagoan Barca itu bereaksi saat diterjang lawan.