REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Semen Padang mengajak para suporter untuk menjaga ketertiban di Stadion Haji Agus Salim, Kota Padang. Langkah ini dilakukan untuk menghindari sanksi yang diberikan Komdis PSSI jika terjadi kegaduhan dalam pertandingan.
Koordinator fan Semen Padang Hendratmo melalui keterangan persnya mengatakan, di sidang terakhir Jumat (15/11) Komdis PSSI kembali menjatuhkan sanksi kepada Semen Padang berupa denda Rp 45 juta akibat pelemparan botol pada saat laga melawan Persija Jakarta, Kamis (7/11).
Hendratmo menyebutkan hingga saat ini Semen Padang telah dikenakan sanksi dari Komdis PSSI dengan total denda sebesar Rp 340 juta karena kejadian selama di pertandingan yang di gelar di Stadion Haji Agus Salim.
Hendratmo merinci denda Rp 45 juta pelemparan botol saat laga melawan Madura United pada Ahad (20/10) kemudian denda sebesar Rp 150 juta penyalaan flare dalam laga melawan PSIS Semarang pada Jumat (16/8). Setelah itu denda sebesar Rp 100 juta atas penyalaan flare saat menjamu Persib Bandung pada Rabu (29/5).
“Denda itu sangat merugikan untuk tim kami dan kami berharap seluruh suporter dan penonton dapat memahami regulasi dan aturan dari PSSI dan operator liga agar tidak lagi menerima sanksi dan denda,” kata Hendratmo.
Hendratmo mengatakan, sesuai regulasi tentang perilaku suporter dan penonton tertuang dalam Kode Disiplin PSSI di dalam Pasal 70 yang secara khusus mengatur tanggung jawab terhadap tingkah laku buruk penonton.
Sementara Direktur Utama PT KSSP Hasfi Rafiq mengatakan, pihaknya tentu menginginkan suporter dan penonton dapat memahami kondisi tim. Ia berharap ketika pertandingan berlangsung para suporter memberikan dukungan tanpa melanggar aturan yang ada. “Penyampaian regulasi ini kami harapkan juga menambah pemahaman suporter dan penonton agar dapat sama-sama menjaga tim ini dari segala bentuk hal yang merugikan,” jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
