Jumat 22 Nov 2019 05:31 WIB

Kemenpora Akui Ada Pemukulan Suporter Indonesia di Malaysia

Kabar tiga WNI yang ditangkap karena terlibat isu terorisme juga tidak terbukti.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
Sejumlah orang yang tergabung dalam Aliansi Suporter Indonesia Malaysia (ASIM) berunjuk rasa di dekat pintu masuk suporter Indonesia di pintu E di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019).
Foto: Antara/Agus Setiawan
Sejumlah orang yang tergabung dalam Aliansi Suporter Indonesia Malaysia (ASIM) berunjuk rasa di dekat pintu masuk suporter Indonesia di pintu E di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) RI Gatot S Dewa Broto membenarkan ada penganiayaan suporter Indonesia di Malaysia, beberapa hari lalu. Pihak Kemenpora juga sudah menghubungi pihak KBRI Kuala Lumpur untuk mengonfirmasi kejadian tersebut. 

"Memang betul ada insiden pemukulan terhadap suporter WNI dan direbut paspornya sehari sebelum pertandingan. Korban tersebut sudah menghubungi KBRI untuk minta perlindungan dan penerbitan surat pengganti paspor," kata Gatot kepada wartawan, Kamis (21/11) malam. 

Baca Juga

Lebih lanjut, Gatot menyatakan, isu tewasnya salah satu suporter Indonesia karena ditusuk dipastikan hoaks. Begitu pula kabar tiga WNI yang ditangkap karena terlibat isu terorisme juga tidak terbukti. Pihak Kemenpora pun menyayangkan kejadian kekerasan kembali terjadi antarpendukung sepak bola. 

Senada dengan itu, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengutuk serangan kepada pendukung timnas Indonesia. Tisha menegaskan, PSSI sudah menerima laporan soal intimidasi yang diduga dilakukan suporter Harimau Malaya. Namun, ia menolak memberi komentar lebih dalam soal konflik itu.

"Pasti kami mengutuk hal demikian. Pasti akan kami tindak lanjut, tapi bukan dengan berperang di media. Nanti kami kasih tahu caranya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement