Jumat 22 Nov 2019 07:39 WIB

Tujuh Kekalahan Beruntun Spurs Terburuk Sejak 1996-1997

Hasil ini menempatkan Spurs (5-10) untuk sementara di peringkat 14 Wilayah Barat.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pelatih San Antonio Spurs Gregg Popovich.
Foto: EPA-EFE/Jason Szenes
Pelatih San Antonio Spurs Gregg Popovich.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- San Antonio Spurs merupakan salah satu tim NBA yang terbilang paling konsisten penampilannya. Dalam dua puluh tahun terakhir, Spurs selalu melaju babak play-off NBA. Namun untuk musim 2019-2020, Spurs mengkhawatirkan. 

Dari 15 laga yang sudah dimainkan tim asuhan Gregg Popovich ini baru menang lima kali, bahkan dalam tujuh laga terakhir mereka selalu kalah. Hasil ini menempatkan Spurs (5-10) untuk sementara di peringkat 14 wilayah Barat, atau hanya satu tingkat diatas Golden State Warriors dengan catatan (3-13) yang menempati dasar klasemen.

Dalam laga teranyar, DeMar DeRozan dkk dikalahkan Washington Wizards 138-132 pada Kamis (21/11) WIB. Kalah tujuh laga secara beruntun membuat Spurs mengulang hasil yang pernah mereka derita pada musim 1996-97 lalu. Hasil itu termasuk saat Tim Duncan duduk di pinggir lapangan sebagai asisten Popovich.  

Sebelumnya, Popovich memimpin klub dengan lima cincin juara NBA dan 22 kali tampil di babak play-off NBA secara berturut-turut.  Sebelum para bintang seperti Tony Parker, Manu Ginobili, dan Kawhi Leonard pensiun atau pergi.

Setelah kekalahan terbaru, Popovich hanya berbicara sebentar dengan wartawan. "Singkatnya, jika Anda mencetak 132 poin, Anda mungkin harus memiliki peluang yang cukup bagus untuk memenangkan pertandingan. Berita buruknya adalah, jika Anda menyerah 138, Anda tidak akan menang," kata dia, dikutip AP.

Para pemainnya juga tidak menawarkan banyak penjelasan. DeRozan, yang mencetak 31 poin tetapi gagal melakukan lemparan bebas pada sisa waktu 9,9 detik dan kesempatan untuk mengurangi defisit San Antonio menjadi dua poin, menyebut hal-hal yang terjadi saat ini sangat embuat frustrasi. Spurs memimpin 69-63 pada babak pertama, tetapi membiarkannya dengan pertahanan yang lemah.

Mereka membiarkan Bradley Beal mencetak 21 dari 33 poinnya di kuarter ketiga, ketika dia menembakkan 9 untuk 9. Secara keseluruhan, Wizards mencatatkan akurasi 58,7% dari upaya mereka di lapangan, 60% dengan tiga angka. 

Sekarang Popovich akan mencoba mencari cara untuk membalikkan keadaan musim ini.  Ada banyak waktu tersisa, tentu saja. "Yang penting adalah bahwa kami memegang teguh nilai-nilai inti kami dan kami akan menemukan cara," kata Patty Mills, yang pertama kali menjadi starter musim ini pada Rabu dan mencetak 16 poin.  

"Kami hanya harus tetap positif. Kami harus tetap bersatu. Kami harus menemukan cara dan kami akan melewatinya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement