REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hasil imbang Barito Putera kontra Persib Bandung menambah panjang rekor pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman. Laga yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Ahad (24/11) ini berakhir tanpa gol.
Sebagai mantan pelatih Persib, Djanur, sapaan akrab Djadjang, tak melepas Persib begitu saja. Ia tetap memantau permainan mantan anak asuhnya itu.
"Kami cukup waktu kali ini karena jeda cukup panjang 20 hari sehingga cukup waktu untuk persiapan diri, lebih fokus menghadapi pertandingan lawan Persib, sehingga kami pelajari dan kami coba untuk dalam latihan dan hasilnya terlihat," kata Djanur.
Secara taktikal, lanjut Djanur, Persib lebih mengutamakan serangan dari arah sayap. Untuk itu, ia meminta timnya untuk mematikan pergerakan Persib dari sisi sayap.
"Jadi betul secara taktikal kami mematikan beberpa pemain yang jadi inspirator serangan dari mereka, terutama kiri-kanan Febri-Frets dari situ sebetulnya mapay gawir (pergerakan dari sisi) juga sih, tapi bolanya ke tengah masih dibaca pemain belakang kami," kata Djanur.
Hasil tersebut sekaligus memperpanjang rekor pribadi Djanur sebagai mantan pelatih Persib. Dalam enam pertandingan di tiga tim berbeda, Djanur hanya kalah satu kali, empat kali menang, dan satu kali imbang.
Djanur mengaku bersyukur atas rekor pribadinya tersebut. Rahasia lainnya adalah hampir semua pemain Persib pernah dipimpin olehnya.
"Semuanya (pemain Persib) anak buah saya. Sangat hafal. Yang bukan anak buah saya asingnya saja tiga, kecuali Ardi yang belum dengan saya tapi mereka tampil bagus kok. Tapi saya bisa handle-nya dan tahu kemampuan mereka sama, sehingga ya lumayan berdampak juga," kata Djanur.