REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Hubungan antara Cristiano Ronaldo dengan pelatihnya di Juventus, Maurizio Sarri, masih menjadi sorotan. Para wartawan terus menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Lagi-lagi Sarri menegaskan, hubungan mereka baik-baik saja. Ia tak tahu bagaimana media menyikapi isu ini.
"Saya tidak tahu berita yang beredar di Turin, apalagi di Spanyol," kata eks juru taktik Chelsea dalam konferensi pers, dikutip dari Football Italia, Selasa (26/11).
Polemik ini bermula dari kemarahan Ronaldo lantaran ditarik Sarri saat menghadapi AC Milan. Itu terjadi sebelum jeda internasional.
Sarri berpendapat sang bintang tidak dalam kondisi terbaik secara fisik. Namun Ronaldo membantah jika dirinya dinilai kurang fit.
Ronaldo tetap membela Portugal di laga kualifikasi Piala Eropa 2020. Menariknya, ia mencetak tiga gol dalam dua pertandingan kualifikasi tersebut.
Setelah jeda internasional, Sarri belum memakai tenaga eks Real Madrid itu. Sewaktu Juventus mengalahkan Atalanta di Bergamo, CR7 tak tampak.
Sarri menegaskan, kemarahan Ronaldo adalah hal lumrah. Setiap pemain yang telah memenangkan segalanya pasti memiliki sikap demikian.
"Selama 25 tahun, saya memahami mengapa pemain marah ketika diganti. Itu tidak membuat saya merasa panas atau dingin," ujar allenatore kelahiran Napoli, Italia itu.
Setelah menumbangkan Atalanta, Juve menuju Eropa. Skuat Bianconeri dijadwalkan bertemu Atletico Madrid pada matchday kelima Grup D Liga Champions, di Allianz Stadium, Turin, Rabu (27/11) dini hari WIB.
Belum diketahui bagaimana kondisi terakhir Ronaldo. Sarri bakal menurunkan sang bintang jika dalam kondisi fit 100 persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
