REPUBLIKA.CO.ID, MANILA, FILIPINA -- Pelatih tim nasional U-22 Thailand Akira Nishino mengatakan kekalahan skuatnya dari Indonesia dalam laga Grup B SEA Games 2019, Selasa (27/11), bukan karena ketiadaan pemain senior di tim berjuluk Gajah Perang itu.
"Memang, tidak adanya pemain senior memiliki dampak. Namun, kami tetap percaya diri dengan pemain yang ada," kata Nishino usai pertandingan melawan Indonesia di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (27/11).
Timnas U-22 Thailand memang tidak membawa satu pun pemain senior, atau pemain berusia di atas 22 tahun, di SEA Games 2019.
Padahal, regulasi SEA Games 2019 mempersilakan setiap tim di cabang olahraga sepak bola putra memasukkan setidak-tidaknya dua nama senior dari 20 pemain senior.
Meski demikian, Thailand tetap mempertahankan para pemain andalannya yang juga anggota timnas senior, seperti Supachai Chaided, Shinnapat Leeaoh dan Supachok Sarachat.
Supachok Sarachat bahkan menjadi mimpi buruk timnas Indonesia setelah dua golnya membawa Thailand menang 3-0 dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Namun, Sarachat justru tidak diturunkan sejak menit pertama oleh Nishino. Dia baru bermain di awal babak kedua.
Kekalahan dari Indonesia membuat Thailand saat ini berada di posisi kelima klasemen sementara Grup B SEA Games 2019.
Skuat berjuluk Gajah Perang berada di bawah Vietnam si pemuncak klasemen, Indonesia di peringkat kedua, serta Laos dan Singapura di posisi ketiga dan keempat. Posisi juru kunci atau keenam dihuni oleh Brunei Darussalam.
Laga Thailand selanjutnya di Grup B SEA Games 2019, akan menghadapi Brunei Darussalam, Kamis (28/11).