Jumat 29 Nov 2019 07:12 WIB

Panitia SEA Games Berbenah: Hanya Sediakan Makanan Halal

Presiden Duterte berang dengan segala kekurangan di perhelatan SEA Games 2019.

Pesepakbola Timnas Indonesia beserta ofisial menghampiri suporter usai melawan pesepakbola Timnas Singapura pada pertandingan Grup B Sea Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Kamis (28/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pesepakbola Timnas Indonesia beserta ofisial menghampiri suporter usai melawan pesepakbola Timnas Singapura pada pertandingan Grup B Sea Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Kamis (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Panita Penyelenggara SEA Games 2019 Filipina (Phisgoc) telah melakukan pembenahan atas segala keluhan yang disampaikan para kontingen. Phisgoc menjamin tak akan ada lagi permasalahan mengenai transportasi, akomodasi, hingga makanan. Bahkan, Phisgoc memutuskan hanya akan menyediakan makanan halal hingga perhelatan SEA Games ke-30 berakhir.

Kelalaian panitia juga sempat dirasakan kontingen Indonesia, tak terkecuali timnas sepak bola Indonesia U-22. Sebelumnya, sempat diberitakan bahwa panitia tidak menyediakan air minum saat awal-awal timnas U-22 menjalani latihan di sana.

Baca Juga

Kendati demikian, Pelatih timnas U-22 Indra Sjafri menilai, tidak ada masalah berarti terkait pelayanan Filipina terhadap timnya. "Kami bahkan tidur di hotel bintang empat. Makanan dan minum tercukupi," kata Indra kepada Republika, kemarin malam.

Ketua Phisgoc Ramon Suzara mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan para chef de mission (CdM), beberapa hari lalu. Dalam pertemuan itu, CdM dari berbagai negara menyampaikan keluhan dan sarannya. "Kami telah menyelesaikan segala masalah yang dikeluhkan," kata Suzara seperti dilansir laman Inquirer, Rabu (27/11).

Pelayanan Filipina sebagai tuan rumah dikeluhkan para peserta SEA Games. Salah satu yang disoroti adalah persoalan transportasi. Tak sedikit kontingen yang terlantar akibat bus penjemput kontingen telat datang ke bandara.

Menurut Suzara, kekurangan dan permasalahan merupakan hal yang kerap terjadi sebelum sebuah perhelatan olahraga resmi dimulai. "Sebelum acara pembukaan, ada banyak penyesuaian. Ini tidak hanya terjadi di sini, tapi juga di Singapura, Malaysia, dan Indonesia," kata dia. SEA Games 2019 baru akan dibuka secara resmi pada Sabtu (30/11). Namun, saat ini sudah ada sejumlah cabang olahraga yang dipertandingkan.

Kepala Koki SEA Games 2019 Bruce Lim menegaskan, pihaknya hanya akan menyajikan makanan halal untuk semua kontingen. Kebijakan ini dilakukan mengingat adanya protes terkait ketersediaan makanan halal.

"Kami akan menyajikan makanan yang seluruhnya halal. Ini sebagai bukti bahwa kami peduli terhadap saudara-saudari Muslim," kata Lim seperti dikutip laman Philippine Information Agency.

Lim mengatakan, tidak mudah bagi untuk menyajikan makanan yang sepenuhnya halal di sebuah negara yang mayoritas penduduknya non-Muslim. Namun, Lim akan memastikan makanan yang dikonsumsi aman bagi atlet Muslim. "Makanan yang kami sajikan melalui sertifikasi halal dengan bantuan Departemen Sains dan Teknologi," kata dia.

Media lokal Filipina, Inquirer, melaporkan, Phisgoc telah melakukan beberapa pembenahan. Salah satunya terkait ruang konfrensi pers pertandingan sepak bola.

Sebelumnya, ruang konferensi pers pertandingan sepak bola bak sebuah balai rukun warga (RW). Panitia hanya menyediakan kursi plastik bagi pewarta. Dinding ruangannya masih berupa batu bata.

Kini, ruang konferensi pers itu dipindahkan ke ruang media di dalam Stadion Ninoy Aquino. Meskipun ruangan itu jauh lebih kecil dibandingkan area media darurat yang hanya beberapa meter jauhnya, sudah dilengkapi pendingan ruangan. Dindingnya pun sudah dicat.

Papan LED juga dilaporkan telah berfungsi tanpa hambatan dalam dua hari terakhir. Begitu pula dengan papan skor elektronik di area bangku penonton yang sempat tak berfungsi pada pertandingan pertama antara Malaysia melawan Myanmar.

Di tempat sepak bola lainnya di Binan City, lokasinya dirapikan untuk mengantisipasi kerumunan besar yang mengikuti acara paling populer di SEA Games.

photo
Sejumlah jurnalis saat beraktivitas di Sub Press Center Sea Games 2019 di World Trade Center, Manila, Filipina, Kamis (28/11).

Duterte berang

Presiden Filipina Rodrigo Duterte berang dengan segala kekurangan yang terjadi selama perhelatan SEA Games 2019 di negaranya. Saking kesalnya, Duterte bakal menyerahkan penyelenggaraan kegiatan internasional kepada pihak militer, jika Filipina kembali menjadi tuan rumah atas suatu perhelatan. Duterte mengatakan, ia ingin angkatan bersenjata Filipina yang mengatur acara internasional berikutnya.

"Lain kali militer yang akan menanganinya. Struktural di militer lebih baik untuk hal-hal seperti ini. Mereka adalah organisator yang lebih baik karena angkatan bersenjata adalah organisasi besar dan mereka dilatih untuk berpikir struktural,” katanya dilansir dari laman Rappler, Kamis (28/11).

Menurut Duterte, militer akan lebih sigap mengantisipasi kejadian tak terduga dan menemukan solusi yang efisien dibandingkan organisasi sipil. Duterte mengatakan, di antara kesalahan SEA Games 2019 yang dilaporkan, dia paling kecewa dengan atlet asing yang harus menunggu berjam-jam di bandara dan lobi hotel.

Duterte pun telah memerintahkan penyelidikan terhadap masalah-masalah yang mencoreng nama Filipina sebagai tuan rumah. Salah satunya terkait tudingan tidak profesionalnya panitia penyelenggara yang diduga berbagai kalangan akibat korupsi.

Juru bicara kepresidenan Salvador Panelo mengungkapkan, Duterte tidak senang saat mengetahui pengalaman tidak mengenakkan atlet-atlet asing yang tidak dijamu dengan pantas serta mengalami kesulitan dalam akomodasi dan transportasi begitu tiba di Filipina. "Ada tuduhan korupsi yang muncul di koran-koran dan dia tidak suka itu. Dia ingin menginvestigasi itu. Dia tak menoleransi korupsi," kata Panelo.

Menurut Philippine Star, di antara masalah yang timbul menjelang dibukanya SEA Games adalah kekacauan dalam transportasi atlet, makanan yang tidak layak, tidak tersedianya makanan halal untuk atlet Muslim, beberapa venue yang belum selesai, ruang media, dan fasilitas pemain.

Phisgoc sudah meminta maaf atas kekacauan yang terjadi dan berjanji segera memperbaikinya. Sementara itu, akun Twitter SEA Games 2019 masih diberondong dengan keluhan dan kritik atas penyelenggaran perhelatan olahraga multicabang se-Asia Tenggara ini, baik dari luar maupun dari dalam negeri sendiri. n frederikus bata/fitriyanto, ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement