REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pelatih ice skating Indonesia Bong Agus Nugroho mengatakan, dua atlet figure skating yakni Muhammad Dwi Apolianto dan Calvin Pratama masih gugup saat tampil dalam pertandingan kategori short program SEA Games 2019, Jumat (29/11).
"Penampilan mereka tidak sesuai ekspektasi. Sepertinya karena mereka agak gugup," ujar Agus usai pertandingan di SM Megamall Ice Ring, Manila, Filipina.
Muhammad Dwi Apolianto dan Calvij Pratama masing-masing menduduki peringkat keenam dan ketujuh, atau dua terakhir dalam final kategori short program putra. Keduanya sempat terpeleset ketika melakukan gerakan.
Dwi mengumpulkan 38,800 poin, sementara Calvin meraup 31,000 poin. Adapun tiga peringkat teratas short program, secara berurutan, dihuni atlet andalan Malaysia Julian Yee (63,400 poin), Christopher Caluza dari Filipina (62,400 poin) dan Edrian Paul Celestino yang juga dari Filipina (61,500 poin).
Menurut Agus, Dwi dan Calvin terlalu banyak berpikir ketika bertanding. Hal itu membuat mereka kehilangan fokus dan tidak mulus saat berupaya menuntaskan teknik-teknik wajib.
Agus menduga salah satu penyebab kegugupan atletnya adalah mereka baru pertama kali tampil di SEA Games. Usia mereka juga masih sangat muda. Dwi berusia 16 tahun dan Calvin 19 tahun.
Dia pun berharap di kategorifree skating yang berlangsung Ahad (1/12), Dwi dan Calvin dapat meningkatkan capaian poinnya. Peraih medali emas nomor figure skating adalah atlet yang memiliki total poin short program dan free skating tertinggi. "Mereka harus tampil lebih santai," kata Agus.
Calvin Pratama sendiri mengakui bahwa dirinya agak tegang di awal-awal pertandingan.
"Saya tidak terlalu puas dengan penampilan tadi. Namun saya selalu berusaha menampilkan yang terbaik. Tadi sempat beberapa kali hampir jatuh, tetapi bisa ditahan," tutur Calvin.
Calvin menilai persaingan di nomor figure skating SEA Games 2019 berat karena dia bersaing dengan atlet-atlet berpengalaman seperti Julian Yee yang pernah tampil di Olimpiade Musim Dingin 2018, Korea Selatan.