Selasa 03 Dec 2019 15:00 WIB

Efek Badai, Penundaan Jadwal Hingga Penambahan Uang Saku

Sejumlah cabang olahraga SEA Games 2019 mengalami penundaan jadwal.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Chief de Mission (Cdm) Kontingen Indonesia Harry Warganegara (kanan) mengibarkan bendera merah putih disaksikan Ketua National Olympic Committe (NOC) Raja Sapta Oktohari (kanan) saat upacara pengukuhan Kontingen Indonesia untuk SEA Games XXX 2019 di Hall Basket GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (27/11).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Chief de Mission (Cdm) Kontingen Indonesia Harry Warganegara (kanan) mengibarkan bendera merah putih disaksikan Ketua National Olympic Committe (NOC) Raja Sapta Oktohari (kanan) saat upacara pengukuhan Kontingen Indonesia untuk SEA Games XXX 2019 di Hall Basket GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Badai topan melanda sejumlah wilayah di Filipina. Keadaan tersebut berdampak pada pelaksanaan SEA Games 2019.

Sejumlah cabang olahraga mengalami penundaan jadwal. Cabor-cabor tersebut di antaranya sailing, dayung, dan voli pantai.

Ketua kontingan Indonesia, Harry Warganegara, merespon situasi ini. Menurut Harry, apa yang terjadi di luar kuasa manusia.

Sehingga segala keputusan panitia bakal diikuti. Ia memahami banyak efek domino dari hal ini.

"Mau gak mau, konsekuensinya di biaya, perubahan tiket pesawat, penambahan uang saku," kata Harry saat ditemui di World Trade Centre, Metro Manila, Selasa (3/12).

Harry menjelaskan, lantaran terjadi badai, bandara ditutup. Para atlet yang seharusnya sudah kembali ke tanah air, masih tertahan di Singapura.

Itulah mengapa pihaknya bakal menambah uang saku untuk atlet-atlet tersebut. Pada intinya, menurut dia, keselamatan menjadi prioritas.

Sehingga segala konsekuensi bisa diterima. Harry menjamin, saat acara penutupan, semua pertandingan sudah berlangsung.

"SEA Games kali ini ditutup pada Rabu (11/12) malam. Mundurnya cuma sehari dua hari. Jadi pertandingan hari ini, dimundurin dua hari lagi, ini akan selesai semua (tepat waktu sebelum penutupan)," jelas Harry.

Pada Selasa (3/12), dari pagi hingga siang hari, angin kencang terasa di Metro Manila. Jalanan basah lantaran terjadi hujan deras. Tak banyak warga melakukan aktivitas di luar ruangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement