REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) meminta persoalan gaji pemain sepak bola yang tertunggak dituntaskan oleh beberapa klub di liga. BOPI mendapat laporan dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) tentang tunggakan gaji beberapa pemain sepak bola Liga 1 dan Liga 2.
"BOPI mengimbau kepada klub-klub yang terlibat (pemberi kerja) untuk segera menyelesaikannya kepada para pemain (penerima kerja) yang bersangkutan," demikian pernyataan tertulis BOPI yang diterima Republika.co.id, Rabu (4/12).
Di satu sisi, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) RI Gatot S Dewa Broto meminta BOPI untuk lebih aktif berkoordinasi dengan APPI terkait tunggakan gaji yang terjadi. Menurutnya, pengawasan soal gaji menjadi salah satu fungsi BOPI sebagai badan bentukan Kemenpora RI.
Gatot juga meminta pihak PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) untuk segera menyelesaikan sengketa yang mencuat di kompetisi sepak bola nasional.
Sebelumnya, Semen Padang dan PS Tira-Persikabo mendapat sanksi dari FIFA terkait permasalahan membayar gaji pemain asing. Elio Bruno Martins bersengketa dengan PS Tira-Persikabo, sedangkan Tristan Koskor bersengketa dengan Semen Padang.
FIFA memberi sanksi pemblokiran perpindahan dan pendaftaran pemain. Artinya, FIFA mengindikasikan kedua klub Liga 1 tersebut kemungkinan tidak akan bisa berkompetisi musim depan jika tak mendaftarkan pemain sebelum kewajibannya ditunaikan.
PS Tira-Persikabo harus menjalankan putusan FIFA Dispute Resolution Chamber (FIFA DRC) tertanggal 4 Juli 2019. Sementara, Semen Padang diperintahkan mematuhi putusan di sidang FIFA Players Status Committee (FIFA PSC), tanggal 24 September 2019.