Rabu 04 Dec 2019 19:13 WIB

Presiden UEFA: Teknologi VAR adalah Kekacauan

Presiden UEFA menyebut teknologi VAR adalah kekacauan dalam sepakbola.

Presiden UEFA Aleksander Ceferin akui tak suka dengan teknologi VAR
Foto: EPA/MARTIAL TREZZINI
Presiden UEFA Aleksander Ceferin akui tak suka dengan teknologi VAR

REPUBLIKA.CO.ID, Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengaku dirinya bukan penggemar penggunaan video assistant referees (VAR) dalam pertandingan sepakbola. Ceferin menilai, teknologi VAR adalah kekacauan yang tidak dapat diperbaiki.

VAR awalnya dirancang untuk mengurangi kontroversi dalam sebuah pertandingan. Namun, ternyata penerapan VAR justru memicu banyak keputusan kontroversial baru. Sebelumnya, Ketua wasit di Liga Inggris Mike Riley mengatakan ada sembilan keputusan salah yang diambil VAR hingga saat ini.

Baca Juga

Menanggapi hal itu, Presiden UEFA juga mengaku tak terlalu suka dengan penggunaan VAR. Salah satunya yang disorotinya adalah banyaknya gol yang dianulir lantaran pemain dianggap dalam posisi offside.

"Ini berantakan. Jika hidung anda panjang, anda berada dalam posisi offside akhir-akhir ini. Selain itu garis yang ditarik oleh VAR, adalah gambar subjektif dari kriteria objektif," ujarnya seperti dikutip dari Daily Mirror.

"Kami akan mengusulkan perubahan ke IFAB (badan kepengurusan sepak bola internasional) untuk melakukan perbaikan dan juga komite wasit," ucapnya.

Ceferin mengakui, banyak pihak yang protes dengan penggunaan VAR. Namun, ia mengatakan teknologi VAR tidak bisa dihentikan penerapannya dari pertandingan sepakbola.

"Saya bukan penggemar (VAR). Saya sangat skeptis dan saya bisa mengatakan saya tidak suka hasilnya. Namun sayangnya, tidak ada jalan untuk menghentikan penggunaan VAR," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement