REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Komite Olah raga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua melalui Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data (Pullata) segera melakukan pemutakhiran data atlet dan pelatih Papua yang akan bergabung dalam kontingen di Pekan Olah raga Nasional (PON) XX pada 2020.
Ketua Bidang Pullata KONI Provinsi Papua Willem Karetji didampingi wakilnya Davis Kambuaya di Jayapura, Sabtu (7/12), mengatakan pemutakhiran ini dalam rangka menyiapkan sejak dini data-data atlet dan pelatih untuk pendaftaran kontingen Papua di PON nanti.
"Data yang dibutuhkan meliputi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), foto terbaru atlet dan pelatih, serta dokumen lainnya yang menjadi syarat dalam keikusertaan di PON," katanya.
Menurut Willem, pekan ini pihaknya akan melakukan pemutakhiran data atlet dan pelatih PON Papua, di mana KONI akan memanggil Pengprov (Pengurus Provinsi) Cabang Olah raga yang belum melengkapi data atlet dan pelatihnya untuk segera di lengkapi.
"Proses pemutakhiran ini digunakan sebagai bahan penyusunan daftar atlet dan pelatih yang masuk kontingen Papua di PON XX pada 2020, di mana pemutakhiran meliputi cabang olah raga bela diri, permainan, terukur dan akurasi," ujarnya.
Dia menjelaskan sesuai dengan jadwal PON XX, maka pertengahan Januari 2020, setiap kontingen provinsi se-Indonesia sudah harus memasukan data nomor cabang olah raga yang diikuti, oleh karena itu, pemutakhiran data atlet dan nomor-nomor pertandingan yang diikuti sangat mendesak untuk segera dilengkapi.
"Dalam rapat akhir tahun KONI Papua diputuskan untuk pemutakhiran dilakukan awal 2020 pada Januari, namun karena data ini harus lengkap sebelum entry by number, maka kami segera akan berkoordinasi dengan Pemprov untuk melengkapi data-data atlet dan pelatih yang belum lengkap," katanya lagi.
Dia menambahkan hingga kini data yang terinput di SIDO KONI Provinsi Papua berjumlah 930 atlet dan pelatih, sedangkan data peserta Character Building dan Achievement Motivation Training (CB-AMT) mencapai 1.113 atlet dan pelatih di mana dari data tersebut nantinya diverifikasi dan kemudian dikomperasi dengan data peserta Character Building untuk menjadi database yang akan dipakai untuk kontingen PON Papua.